Follow Us

Foto Wali Kota Wanita Termuda di Afghanistan yang Pasrah Dibunuh Viral, Taliban Ungkap Fakta Sebenarnya

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Rabu, 18 Agustus 2021 | 11:40
Foto Zarifa Ghafar, wali kota wanita termuda di Afghanistan viral di media sosial. Dia menyebut, dirinya pasrah akan dibunuh Taliban.
Instagram

Foto Zarifa Ghafar, wali kota wanita termuda di Afghanistan viral di media sosial. Dia menyebut, dirinya pasrah akan dibunuh Taliban.

Pemerintah Afghanistan baru yang dipimpin Taliban diperkirakan akan mengambil alih kekuasaan dalam hitungan hari, atau bahkan jam Minggu. Taliban bersikeras mereka mencari transfer kekuasaan secara damai dan menjanjikan amnesti bagi mereka yang telah bekerja dengan negara asing atau pemerintah Afghanistan.

Namun jaminan tersebut disambut dengan skeptisisme yang mendalam di tengah kekhawatiran mereka akan kembali ke kebijakan garis keras yang mereka lakukan sebelum mereka dipaksa keluar pada tahun 2001 – termasuk penindasan terhadap perempuan dan anak perempuan.

Di media sosial, foto wali kota wanita termuda ini di Afghanistan viral. Penyebabnya, Zarifa Ghafari secara terang-terangan pasrah akan dibunuh Taliban. Namun, Taliban mengungkap fakta sebenarnya.

Taliban menyatakan, mereka berjanji menghormati hak perempuan Afghanistan menurut syariah (hukum Islam). Pernyataan itu disampaikan oleh juru bicara milisi Zabihullah Mujahid dalam konferensi pers pertama mereka.

Mujahid menerangkan, terdapat perbedaan besar antara Taliban yang digulingkan AS pada 2001 dengan sikap mereka setelah kembali berkuasa.

Awak media merujuk pada periode pertama 1996-2001. Saat itu, wanita dilarang bekerja dan berkontak dengan pria bukan muhrimnya.

Baca Juga: Miris! 7 Foto Satelit Ini Rekam Kerumunan Warga Afghanistan di Bandara Kabul, Putus Asa Tak Bisa Kabur dari Rezim Taliban

Foto Zarifa Ghafar, wali kota wanita termuda di Afghanistan viral di media sosial. Dia menyebut, dirinya pasrah akan dibunuh Taliban.
Instagram

Foto Zarifa Ghafar, wali kota wanita termuda di Afghanistan viral di media sosial. Dia menyebut, dirinya pasrah akan dibunuh Taliban.

"Jika pertanyaan ini berdasarkan ideologi dan kepercayaan, tidak ada yang berubah," jelas Mujahid dilansir AFP, Selasa (17/8/2021).

"Tetapi, jika kami merujuk pada pengalaman, kematangan, dan persepsi, tidak diragukan lagi banyak perbedaannya," lanjutnya.

Mujahid menegaskan, Taliban berhak mengatur Afghanistan berdasarkan prinsip keagamaan yang mereka anut.

Meski begitu, dikutip BBC, dia menuturkan, kelompok pemberontak berjanji akan menghormati hak perempuan menurut syariah.

Editor : Fotokita

Baca Lainnya

Latest