"Dapat pula kami tambahkan bahwa proses perawatan dan pengecatan dilakukan di dalam negeri, sehingga secara tidak langsung, mendukung industri penerbangan dalam negeri, yang terdampak pandemi," tandas Heru.
Seperti yang diketahui, pesawat kepresidenan A-001 Boeing 737-8U3 (BBJ2) sebelumnya memiliki warna putih dan biru. Rupanya, pemilihan warna tersebut tak sembarangan. Melainkan ada beberapa alasan yang mendasarinya.
Sebelumnya, tepatnya di era pemerintahan Presiden SBY, pesawat presiden memiliki warna dominasi biru dan putih yang dibalut dengan garis merah putih. Rupanya, pemilihan warna itu sendiri disebut berdasarkan beberapa pertimbangan.
Mensesneg Sudi Silalahi pernah mengatakan, warna tersebut bukan ditentukan oleh Presiden SBY namun ada pertimbangan khusus dari desainer. Menurutnya, faktor keamanan menjadi salah satu alasan paling mendasari dari pemilihan warna tersebut.
"Warna biru di dalam (memiliki) arti security penerbangan. Warna biru bisa berkamuflase sehingga bisa sama dengan warna langit," kata Sudi usai upacara serah terima pesawat di Halim Perdanakusuma, Kamis (10/4/2014).
"Sesuai juga dengan warna seragam milik TNI AU yang warna biru karena nanti pesawat ini akan dioperasikan Angkatan Udara," tambahnya.
Sebelumnya, disebutkan juga ada 14 alternatif warna yang sempat diajukan pada pemerintah. Namun, warna biru dan putih akhirnya dipilih berdasarkan beberapa pertimbangan yang mendasari.
Pesawat kepresidenan dicat ulang dari biru menjadi merah. Partai Demokrat melayangkan protes.