Namun pada 2019, pesawat BBJ 2 belum memasuki jadwal perawatan rutin. Jadi, kata Heru, pengecatan terlebih dahulu dilakukan untuk Heli Super Puma dan pesawat RJ.
"Perawatan rutin Pesawat BBJ 2 jatuh pada tahun 2021 merupakan perawatan Check C sesuai rekomendasi pabrik, maka tahun ini dilaksanakan perawatan sekaligus pengecatan yang bernuansa Merah Putih sebagaimana telah direncanakan sebelumnya. Waktunya pun lebih efisien, karena dilakukan bersamaan dengan proses perawatan," ujar Heru.
Perubahan warna pesawat kepresidenan itupun kemudian menjadi ramai dibahas oleh masyarakat. Terlebih lagi, disebutkan jika proses pengecetan tersebut memakan biaya yang tidak sedikit.
Menanggapi hal itu, Heru menjelaskan bahwa pengecatan dilakukan bersamaan dengan jadwal perawatan rutin pesawat BBJ 2. Selain itu, Heru juga menepis kabar bahwa pengecatan merupakan foya-foya keuangan negara di tengah pandemi.
"Dapat dijelaskan, bahwa pengecatan pesawat ini telah direncanakan sejak tahun 2019, serta diharapkan dapat memberikan kebanggaan bagi bangsa dan negara," kata Heru.
Heru menjelaskan anggaran untuk pengecatan pesawat kepresidenan itu sudah dialokasikan di APBN. Terkait refocusing anggaran untuk penanganan COVID-19, Heru menjelaskan hal itu sudah dilakukan.
"Perlu kami jelaskan bahwa alokasi untuk perawatan dan pengecatan sudah dialokasikan dalam APBN. Selain itu, sebagai upaya untuk pendanaan penanganan COVID, Kementerian Sekretariat Negara juga telah melalukan refocusing anggaran pada APBN 2020 dan APBN 2021, sesuai dengan alokasi yang ditetapkan Menteri Keuangan," ujar Heru.
Baca Juga: Ari Lasso Unggah Foto Anthony Ginting, Agama Kekasih Sang Bintang Bulutangkis Bikin Penasaran