Menurut Dila, kesalahan penghitungan pembayaran itu terjadi pada saat waktu tengah malam, sehingga diduga pegawai yang melayani konsumen dalam keadaan tidak cermat.
Harga sebenarnya untuk satu porsi mi rebus pakai telur Rp 18.000. Dengan demikian, harga dua porsi seharusnya Rp 36.000.
Namun, oleh pegawai warung pada saat itu tercatat Rp 54.000. Terkait kejadian ini, Dila mengaku bersedia mengembalikan selisih harga makanan itu kepada pengunjung yang merasa dirugikan tersebut.
"Hubungi saya saja atau datang lagi ke sini, uangnya dikembalikan kalau merasa dirugikan," kata Dila.
Dila mengatakan, harga makanan di warungnya tergolong wajar. Menurut dia, harga makanan di kawasan Puncak yang merupakan lokasi wisata itu masih tergolong normal, atau sama dengan harga di tempat wisata lainnya.
"Kalau harga di sini mah normal ya, di tempat wisata kayak gini mah. Soalnya ngontrak warungnya enggak murah di sini, belum gaji karyawan, belum biaya kebersihan," kata Dila.
Dila mengatakan, kejadian ini baru pertama kali terjadi sejak warungnya beroperasi 2 tahun lalu.
Baca Juga: Pamer Foto Menyelam di Wakatobi, Ustaz Abdul Somad Diminta Lakukan Ini, Netizen: Saya Tunggu
Pasca viral di media sosial, Dila mengaku sempat kebingungan, karena khawatir warungnya bakal sepi pengunjung.
Namun, ternyata tidak demikian. Warung tersebut tetap ramai didatangi pembeli.