Sedangkan lima anggota Pamtas Yonif 725/WRG yakni, Serda Ikrar Setya Nainggolan, Pratu Yanuarius Loe, Pratu Risno, Prada Sujono Kaimuddin, dan Prada Tegar Hadi Sentana.
Helikopter tersebut sebelumnya terbang ke distrik Okbibab akan lanjut di distrik Oksibil untuk melakukan pengiriman logistik kepada prajurit di pos perbatasan RI-PNG.
Sejak terbentuk, KKB Ngalum Kupel sempat beberapa kali memberikan pernyataan resmi kepada pers. Pernyataan itu disampaikan melalui Sebby Sambom, juru bicara TPNPB OPM.
Mereka menamakan diri sebagai Komando Daerah Pertahanan (KODAP) Ngalum Kupel dengan pimpinan Lamek Taplo.
Pada 16 Februari 2020, KKB Ngalum Kupel pimpinan Lamek Taplo memberikan pernyataan keras yang mengancam warga Papua.
"TPNPB OPM KODAP Ngalum Kupel mengeluarkan Peringatan Keras Kepada Orang Asli Papua dari Suku Ngalum di Kabupaten Pegunungan Bintang yang mana menjadi agen intelejen Indonesia segera berhenti dari kegiatan sebagai agen militer dan Polisi Indonesia."
Baca Juga: Foto Aksi Gagah Prabowo Subianto Kala Pimpin Kopassus Bebaskan Sandera OPM di Papua
"Kami juga memberikan penggantian kepada Orang Asli Papua dari Suku Ngalum di Kabupaten Pegunungan Bintang yang mana telah dan sedang mencari makan-minum dengan Pemerintah Negara Kolonial Republik Indonesia (NKRI) di Markas Kami, maka kami tidak pandang entah engkau tokoh adat kah? Atau tokoh pemudah kah? Atau tokoh agama kah?
Dan tokoh siapa pun segera berhenti, jangan pengkhianat Bangsa Papua, namun biarkan militer dan Polisi Indonesia datang sendiri, meminta datang dalam keadaan hidup kembali pulang mayat," tulis pernyataan TPNPB OPM.