Wimar Witoelar juga sering dipercaya untuk menjadi pembicara dalam berbagai acara internasional dalam bidang politik dan ekonomi seperti di Sydney, London, Washington, New York, Singapura.
Sebelum ditunjuk menjadi Juru Bicara Presiden Gus Dur, Wimar Witoelar sudah terkenal seorang tokoh yang sering muncul dan menjadi host di TV sekembalinya dari Amerika Serikat.
Pada 2000, Presiden Indonesia ketika itu, Gus Dur, menunjuk Wimar Witoelar sebagai juru bicara.
Baca Juga: Sanggup Beli Amunisi, Ini Jawaban Pimpinan OPM Lekagak Telenggen Sulit Ditangkap

Foto Wimar Witoelar muda bikin pangling, mantan juru bicara Presiden ke-4 RI Abdurahman Wahid atau Gus Dur ini menolak gelar pahlawan untuk Soeharto.
Dalam berbagai wawancarannya, Wimar Witoelar mengaku bangga menjadi juru bicara Gus Dur yang dipandang sebagai sahabat dan juga gurunya. Tidak heran, sebagai juru bicara, Wimar Witoelar merasa tidak pernah dibatasi oleh sang Presiden.
Wimar Witoelar sempat menempuh pendidikan di Institut Teknologi Bandung kemudian pindah ke George Washington University, Washington Amerika Serikat.
Wimar Witoelar lulus pada 1975 dengan gelar MBA di bidang Keuangan dan Investasi. Wimar Witoelarjuga mendapatkan gelar master dalam Analisis Sistem dan gelar di bidang Teknik Elektro.
Baca Juga: Jarang Tersorot Kamera, Umat Yahudi di Indonesia: Orang Tak Bisa Bedakan Yahudi dan Israel
Istrinya, ahli saraf Suvatchara Witoelar, meninggal dunia pada 2003. Bersama Suvatchara, Wimar Witoelarmemiliki dua putra Satya Tulaka (1975) adalah seorang arsitek dan pengembang web yang pernah bekerja di Yahoo dan Aree Widya (1978), PhD di bidang matematika dan ilmu komputer.
Di era Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi), Wimar Witoelar berperan aktif dalam isu-isu lingkungan melalui perusahaan kehumasan InterMatrix Communications (IMX).
Wimar Witoelar juga aktif mendukung kampanye Presiden Jokowi dan Wapres Ma'ruf Amin pada Pemilu 2019 lalu.