Baca Juga: Unggah Foto Jokowi, Ustaz Yusuf Mansur Malah Banjir Kritikan, Ada Apa?

Foto Wimar Witoelar muda bikin pangling, mantan juru bicara Presiden ke-4 RI Abdurahman Wahid atau Gus Dur ini menolak gelar pahlawan untuk Soeharto
Pendiri Yayasan Perspektif Baru (YPB) tersebut juga mendukung mantan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam kasus penistaan agama 2016 lalu.
Wimar Witoelar, kepala juru bicara demokrasi segala zaman, semenjak kanak-kanak hingga tua dan dalam rezim berbeda.
Pada saat anak-anak (mulai usia 12 tahun) sudah senang bicara politik sama seperti anak muda usia 24 tahun.
Sebaliknya, saat usianya hampir memasuki kepala enam, dia akrab dalam komunitas Friendster, yang umumnya adalah anak muda.
Baca Juga: Profil Satgas Nanggala, Intelijen Tempur Kopassus yang Tembak Mati Lesmin Walker Komandan KKB Papua
Semasa usia kanak-kanak, ia senang baca Si Kucung, Wimar Witoelar sudah senang baca Time dan Newsweek. Pada saat mahasiswa, dia aktivis yang bersuara politik nyaring tak ubahnya seorang politisi dan pejuang demokrasi sungguhan.
Pada tahun 1978, bahkan memproklamirkan diri sebagai calon presiden alternatif sebagai reaksi nyata penolakan calon tunggal presiden.
Kiprah Wimar Witoelar begitu saja muncul sekoyong-koyong pada tahun 1994 di sebuah stasiun televisi swasta sebagai pemandu acara talkshow Perspektif.
Baca Juga: Foto Kece Jovan Zachary, Tentara Amerika Asal Surabaya yang Bangga Punya Logat Jawa Kental

Foto Wimar Witoelar muda bikin pangling, mantan juru bicara Presiden ke-4 RI Abdurahman Wahid atau Gus Dur ini menolak gelar pahlawan untuk Soeharto.