Gara-gara itu kemudian saya dihujat banyak netizen dengan mengatakan, Miftah sesat, Miftah kafir, syahadatnya batal, dan sebagainya. Gus Miftah marah? Enggak. Saya bersyukur Alhamdulillah."
Belum cukup sampai di situ, Gus Miftah menjelaskan pula alasan dirinya menghadiri acara peresmian GBI tersebut.
"Saya kemudian hanya mikir begini, orang seperti saya yang kebetulan dikasih oleh Allah menjadi orang yang mampu membimbing sekian ratus orang untuk bersyahadat menjadi seorang mualaf hanya karena video tersebut saya dikatakan kafir. Luar biasa.
Baca Juga: Disebut 3 Kali Nikah, Sosok Istri Pertama Ustaz Abdul Somad Terungkap, Siapa yang Menjodohkan?

Gus Miftah saat ditemui Grid.ID di Pondok Indah, Jakarta Selatan, Senin (20/3/2021).
Itu dakwah zaman sekarang. Kalau dakwah zaman dulu tugasnya mengislamkan orang kafir, dakwah hari ini mengkafir-kafirkan orang Islam"
Gus Miftah melanjutkan, "Ada pertanyaan, apa landasan atau dalil yang melatarbelakangi hadirnya Gus Miftah di acara tersebut, selain diundang oleh panitia?
Oke akan Akan saya bacakan satu kutipan keterangan dari kitab Al-Mausu'ah Al-Fiqh Quwait. Kitab ini berisi tentang ensiklopedia persoalan fiqih dari berbagai mazhab," lanjutnya.
Sembari membacakan lantunan ayat suci, Gus Miftah menjelaskan soal dalil terkait masuk gereja dan shalat di dalamnya.
"Nah di dalam keterangan ini minimal ada empat perbedaan pendapat ulama tentang masuk gereja dan salat di dalamnya. Saya pikir saya enggak perlu menerjemahkan, karena para netizen terutama yang menghujat saya tentu lebih alim daripada saya, pasti Anda sudah paham. Terima kasih.
Salam cinta saya kepada semuanya termasuk yang berbeda pendapat dengan saya, bahkan yang menghujat saya," tutupnya.