Follow Us

Listrik KRI Nanggala-402 Diduga Masih Menyala, Cadangan Oksigen Bisa Tahan 5 Hari, Maia Estianty Kirim Doa: Ya Allah Jangan Engkau Buat Mereka Menderita

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Minggu, 25 April 2021 | 03:46
Foto tak bertanggal dari Militer Indonesia yang dirilis pada 21 April 2021 ini menunjukkan kapal selam kelas Cakra Indonesia KRI Nanggala 402 (C) berangkat dari pangkalan angkatan laut di Surabaya
INDONESIA MILITARY / AFP

Foto tak bertanggal dari Militer Indonesia yang dirilis pada 21 April 2021 ini menunjukkan kapal selam kelas Cakra Indonesia KRI Nanggala 402 (C) berangkat dari pangkalan angkatan laut di Surabaya

Fotokita.net - Listrik KRI Nanggala-402 diduga masih menyala, cadangan oksigen bisa tahan 5 hari: Maia Estianty kirim doa: Ya Allah jangan engkau buat mereka menderita.

TNI sudah merilis status KRI Nanggala-402 setelah dilakukan upaya pencarian selama lebih dari 72 jam.

KRI Nanggala-402 dinyatakan tenggelam di perairan utara Bali, saat hendak melakukan latihan, Rabu (21/4/2021).

Saat ini TNI masih memastikan lokasi dari kapal ini. Namun, lokasinya menguat di titik adanya kemagnetan yang kuat dengan kedalaman 850 meter.

Kapal ini dinyatakan tenggelam setelah ditemukan sejumlah barang dan komponen kapal selam tak jauh dari lokasi dilaporkan hilang kontak.

Baca Juga: Alas Shalat Termasuk Daftar Barang Temuan Tim Pencari, Foto Kru KRI Nanggala-402 Shalat Berjamaah di Geladak Kapal Bikin Air Mata Tumpah, Netizen: Mberebes Mili Liatnya

Saat ditemui di Base Ops Lanud I Gusti Ngurah Rai Bali, Sabtu (14/4/2021), Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono menyatakan belum ada bukti otentik 53 awak KRI Nanggala-402 yang tenggelam di perairan Bali dinyatakan gugur.

Pasalnya, hingga saat ini belum ada bukti otentik apakah mereka dinyatakan gugur atau dalam keadaan hidup.

"Kita tidak bisa melihat sampai bagaimana korban dari tadi yang disampaikan dengan hanya ini (bukti otentik) karena belum ketemu salah satu korban, jadi kita tidak bisa menduga-duga seberapa kondisi korban dan sebagainya," kata Yudo Margono.

Baca Juga: Titik Terang Penyelamatan KRI Nenggala-402 Makin Tampak, Pesawat Amerika P-8 Poseidon Sisir Wilayah Udara Bali, Unjuk Kemampuan Deteksi Kapal Selam

Yudo Margono lantas berharap kapal segera ditemukan dan bisa dilakukan evakuasi bagi para awak ini.

"Harapan kita nanti dengan evakuasi baru bisa kita tentukan (kondisi awak kapal) karena tidak ada bukti serpihan dari korban sehingga kami tidak bisa menduga," katanya.

Laksamana Yudo Margono menduga KRI Nanggala-402 tidak mengalami blackout atau mati listrik saat dinyatakan hilang kontak hingga tenggelam di laut utara Bali.

Baca Juga: KSAL Akui Kesulitan Evakuasi dari Kedalaman 850 Meter, Pentagon Siap Kirim Alat Canggihnya untuk Angkat KRI Nanggala-402 dari Dasar Laut

Menurut Yudo Margono, visual terakhir yang dilihat tim penjejak Komando Pasukan Katak (Kopaska), lampu kapal dalam keadaan menyala saat masuk ke dalam air.

Bahkan, isyarat perang tempur dan menyelam masih terdengar dari kapal penjejak yang berada sekitar 50 meter dari KRI Nanggala-402.

Dengan adanya isyarat tempur dan lampu yang masih menyala itu, Yudo menduga KRI Nanggala-402 tidak mengalami blackout.

Baca Juga: KRI Nanggala-402 Tenggelam, Tangis Istri Serda Guntur Teknisi Senior Kapal Selam Pecah: Suami Saya Sebenarnya Sempat Tak Ingin Berangkat

Bagian kapal selam KRI Nanggala-402.
Lambok E.M. Hutabarat

Bagian kapal selam KRI Nanggala-402.

"Lampu hidup, bahkan isyarat perang tempur dan perang menyelam masih terdengar kapal penjejak yang berjarak 50 meter. Dari itu saya menduga kapal tak blackout," kata Yudo Margono di Base Ops Lanud I Gusti Ngurah Rai, Bali, Sabtu (24/4/2021).

Yudo menegaskan, jumlah cadangan oksigen di KRI Nanggala-402 masih belum pasti.

Sebab, ada dua kondisi yang menentukan jumlah pasokan oksigen kapal selam itu.

Baca Juga: Nasi Sudah Jadi Bubur, Anak Balitanya Larang Sang Ayah Pergi Tugas di KRI Nanggala-402, Istri Lettu Imam Adi Kini Nyesal Tak Cepat Lakukan Ini: Maafin Mama Ya Pa

Kondisi pertama, cadangan oksigen hanya bertahan 72 jam jika kapal dalam kondisi blackout.

Namun, ketika kelistrikan kapal selam menyala, cadangan oksigen bisa bertahan hingga lima hari.

"Ketika masih ada kelistrikan ini bisa sampai lima hari, dan kita tak bisa menentukan apakah kemarin blackout atau tidak," katanya.

Baca Juga: Dulu Kedatangannya Ditolak Mentah-mentah Jokowi, Pesawat Mata-mata Amerika P-8 Poseidon Kini Turun Tangan Cari KRI Nanggala-402, Kehebatannya BIkin Takut China

Bagian kapal selam KRI Nanggala-402.
Lambok E.M. Hutabarat

Bagian kapal selam KRI Nanggala-402.

Menurutnya, kapal selam itu mengalami keretakan setelah dinyatakan hilang kontak di perairan utara Bali.

"Dengan ditemukannya peralatan yang sudah keluar ini, terjadi keretakan. Memang terjadi tekanan kedalaman yang dalamnya sampai 700-800 meter, ini tentunya terjadi keretakan terhadap kapal selam tersebut," katanya.

Dengan adanya keretakan ini ada kemungkinan air akan masuk ke badan kapal. Meski demikian ada juga kemungkinan bagian-bagian kapal yang tidak bisa dimasuki air.

Baca Juga: Harapan Pencarian KRI Nanggala-402 Muncul Lewat Tanda Ini, AL Amerika Ternyata Sukses Selamatkan Kapal Selam Rusia Saat Sang Lawan Sudah Putus Asa Mencari

"Kemungkinan-kemungkinan air masuk ada. Tapi ada kemungkinan juga bagian kabin-kabin yang air yang tidak masuk," kata dia.

Yudo menjelaskan hal itu terjadi karena badan kapal selam memiliki sejumlah sekat. Kemudian ada ruangan yang dibagi seperti kompartemen.

Jika awak sempat menutup pintu kedap saat keretakan terjadi, air tetap tidak bisa masuk.

Baca Juga: Resmi, Barang-barang KRI Nanggala-402 Ditemukan, Kapal Selam TNI AL Dinyatakan Tenggelam, Ini Daftar Temuan yang Jadi Bukti Otentik

Bagian salah satu jalan masuk kapal selam KRI Nanggala-402.
Lambok E.M. Hutabarat

Bagian salah satu jalan masuk kapal selam KRI Nanggala-402.

Sementara itu, komposer Maia Estianty ikut bersedih setelah mendengar kabar KRI Nanggala-402 dinyatakan tenggelam.

Kesedihan itu disampaikan Maia Estianty melalui unggahan di akun Instagram @maiaestiantyreal.

“Sesak ketika mengetahui mereka ‘KAPAL SELAM NANGGALA 402’ yang sudah berumur tua bersama puluhan awak tentara laut Indonesia, berada di dalam laut yang terdalam dan dianggap hilang, karena melewati batas waktu 72 jam,” tulis Maia dikutip, Sabtu (24/4/2021).

Baca Juga: Sudah Kantongi Bukti Video Pungli, Bobby Nasution Ogah Ladeni Debat Lurah Sidorame Timur Hingga Langsung Pecat Anak Buahnya: Telepon BKD, Suruh Ganti Bapak Ini

Tak lupa, Maia Estianty mengutarakan rasa simpati dan memanjatkan doa untuk para korban serta keluarga mereka.

“Ikut bersimpati dan berdoa semoga kalau memang takdirnya harus ketemu, pertemukanlah mereka kembali dengan keluarganya Yaa Allah.

Baca Juga: Mertuanya Blak-blakan Ngaku Butuh Wartawan, Menantu Jokowi Ini Malah Didemo Jurnalis Selama 4 Hari Berturut-turut, Ternyata Begini Penyebabnya

Tetapi tentunya, ENGKAU Sang Pemilik mereka, apapun yang terjadi, ampunkanlah dosa para tentara kami ini Yaa Allah, jangan Engkau buat mereka menderita Yaa Allah,” tulis Maia.

“Peluklah mereka dalam Kasih SayangMU. Untuk keluarga besar Kapal Selam Nanggala, dikuatkan, ditabahkan, Amin Yaa Rabb,” tulis Maia Estianty lagi.

Baca Juga: Jadi Satu-satunya Negara ASEAN yang Bisa Bangun Kapal Selam Sendiri, Indonesia Nyatanya Masih Kalah Jumlah Armada Bawah Laut dari Negara Tetangga Ini

Terakhir, istri Irwan Mussry ini menyampaikan pesan untuk pemerintah terkait alutsista sehingga tak lagi menimbulkan korban jiwa.

“Untuk pemerintah, mudah-mudahan alutsista yang sudah uzur, diganti aja. Jangan menambah korban lagi,” tutup Maia Estianty.

Baca Juga: Sosok Komandan KRI Nanggala-402 Letkol Laut (P) Heri Oktavian, Perwira TNI AL yang Punya Karir Mentereng, Ini Foto-fotonya

(*)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest