Follow Us

Bikin Malu, WNI Ikut Rencana Pembunuhan Mahathir Mohamad Karena Alasan Ini, Begini Nasibnya Sekarang

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Minggu, 28 Maret 2021 | 09:58
Muhyiddin Yassin dan Mahathir Mohamad
Malaysia Terkini

Muhyiddin Yassin dan Mahathir Mohamad

Ketiga pria itu mengancam akan membunuh Mahathir dan beberapa anggota kabinetnya, karena mereka dipandang sebagai pemerintah sekuler.

Namun, pada akhirnya mereka tak bisa menyusun rencana penyerangan, termasuk menyiapkannya.

Ketiganya diadili dan dihukum berdasarkan Pasal 130B (1) (a) KUHP, karena memiliki barang-barang terkait kelompok teroris atau kegiatan teroris.

Baca Juga: Kabar Duka Kembali Berhembus, Bintang Film Muda Nan Cantik Ini Nekat Bunuh Diri Gara-gara Sepi Job Selama Wabah Virus Corona

Anwar Ibrahim, Eks Napi Kasus Sodomi Calon Pengganti Mahathir Mohamad di Kursi Perdana Menteri untuk Pimpin Malaysia
Twitter @anwaribrahim

Anwar Ibrahim, Eks Napi Kasus Sodomi Calon Pengganti Mahathir Mohamad di Kursi Perdana Menteri untuk Pimpin Malaysia

Sebanyak dua warga Malaysia dan satu warga negara Indonesia (WNI) ditangkap polisi "Negeri Jiran", karena tahun lalu berencana membunuh Mahathir Mohamad.

Selain eks Perdana Menteri Malaysia itu, target lainnya adalah beberapa menteri di negara tersebut, kata Inspektur Jenderal Polisi Tan Sri Abdul Hamid Bador.

Dia menyampaikan, ketiganya termasuk di antara enam tersangka yang ditangkap di Kuala Lumpur, Selangor, Perak, dan Penang pada 6-7 Januari 2020, karena terlibat dengan kelompok teroris ISIS.

Baca Juga: Enggak Sadar Masuk Ruang Isolasi dan Curi HP Pasien Positif Corona, Maling Ini Harus Terima Akibatnya Sebelum Digelandang ke Kantor Polisi

"Mereka bagian dari sel ISIS yang dibentuk pada 2019 yang bertujuan menyebar ideologi Salafi Jihadi, merekrut anggota baru, dan melancarkan serangan di Malaysia," kata Abdul Hamid dikutip dari The Star, Sabtu (27/3/2021).

Abdul Hamid menambahkan, penyelidikan mengungkap bahwa ketiga pria itu mengancam akan membunuh Mahathir dan beberapa anggota kabinetnya, karena mereka dipandang sebagai pemerintah sekuler.

"Mereka juga berencana menyerang kasino di Dataran Tinggi Genting dan pabrik bir di Lembah Klang," lanjutnya.

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest