Dalam surat bersamanya, Pakatan mempertanyakan mengapa Muhyiddin Yassin itu sampai tidak memberitahukannya ke rakyat Malaysia dan koalisi.
Sebab, PM Malaysia sejak 1 Maret 2020 itu diketahui adalah menteri dalam negeri di pemerintahan Mahathir Mohamad.
Muhyiddin dianggap gagal menginformasikan rencana pembunuhan tersebut ke Pakatan, maupun publik "Negeri Jiran".
"Kegagalan itu menimbulkan pertanyaan motif apa yang sedang disembunyikan dari pimpinan PH dan masyarakat," jelas surat itu dikutip Sinar Harian Jumat (26/3/2021).
(*)