Follow Us

Digadang-gadang Jokowi Bakal Sedot Investasi, Tesla Malah Putuskan Bangun Pabrik di Negara Ini, Indonesia Kecolongan?

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Jumat, 19 Februari 2021 | 14:14
Tesla Model 3
Reuters.com

Tesla Model 3

Fotokita.net - Digadang-gadang Jokowi bakal sedot investasi, Tesla malah putuskan bangun pabrik di negara ini, Indonesia kecolongan?

Baru-baru ini muncul pemberitaan yang menyatakan perusahaan mobil listrik raksasa asal Amerika Serikat, Tesla, tertarik membangun pabrik mobil listrik di India.

Hal ini ditandai dengan penandatanganan kesepakatan. Tentu hal itu memunculkan tanya bagaimana nasib negosiasi Tesla dengan pemerintah Indonesia.

Sebab sebelumnya, Tesla sudah mengirim proposal ketertarikan investasi ke pemerintah.

Baca Juga: Selama Ini Dituding Manjakan Investasi China, Diam-diam Jokowi Malah Kerja Sama dengan Perusahaan Minyak Negara Ini Hingga Bikin Warga Tuban Jadi Miliarder

Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Septian Hario Seto memastikan negosiasi dengan Tesla tetap berjalan.

Namun ia enggan bembeberkan perkembangan negosiasi tersebut, termasuk terkait ketertarikan Tesla membangun energy storage system (ESS) di Indonesia.

"Maaf saya ada Non-Disclosure Agreement. Tidak bisa disclose apa-apa," kata Seto kepada Kompas.com, Kamis (18/2/2021).

Baca Juga: Utang Pemerintah Jokowi Tembus Rp 6.000 Triliun, Ayahanda Gubernur DIY Tulis Ramalan Indonesia Jadi Negara Maju Jika 5 Pusaka Ini Bisa Terkumpul

Sebelumnya, Seto membeberkan sedikit terkait proposal dari perusahaan Tesla Inc yang diterima Pemerintah RI pada 4 Februari 2021.

Tesla berkeinginan kerja sama membangun ESS. Seto menekankan, Pemerintah Indonesia tidak akan tertarik apabila dalam negosiasi yang tertulis di proposal NDA, Tesla hanya menginginkan sumber bahan baku.

Pemerintah lebih tertarik bekerja sama dengan Tesla karena lithium baterai yang digunakan perusahaan tersebut untuk kendaraan listrik mempunyai tingkatan terbaik di dunia.

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest