Follow Us

Jarang Tersorot Kamera, Ini Fakta Menarik Istri Kedua Mendiang Syekh Ali Jaber, Ternyata Bukan Sosok Sembarangan

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Minggu, 17 Januari 2021 | 07:11
Deva Rachman, istri kedua mendiang Syekh Ali Jaber.
fadlun

Deva Rachman, istri kedua mendiang Syekh Ali Jaber.

Fotokita.net - Jarang tersorot kamera, ini fakta menarik istri kedua mendiang Syekh Ali Jaber, ternyata bukan sosok sembarangan.

Seperti diketahui, Syekh Ali Jaber menikah pertama dengan Umi Nadia, perempuan Indonesia asal Lombok, NTB.

Dari pernikahan ini Syekh Ali Jaber memiliki seorang anak bernama Hasan.

Pada 2017, Syekh Ali Jaber juga menikahi Deva Rachman, putri Prof Arief Rachman yang juga mantan None Jakarta.

Baca Juga: Bagi-bagi 4.500 Botol Susu Kurma, Ini Pesan Syekh Ali Jaber Soal Amalan di Hari Jumat, Dari Sedekah Hingga Doa yang Diijabah

Prof Arief Rachman adalah tokoh pendidikan yang lahir di Malang, 19 Juni 1942 dari pasangan HR Abdoellah Rachman dan R Siti Koersilah.

Prof Arief Rachman menikah dengan Haryati Suwardi dan dikarunia tiga anak yakni Laila Alia Arief Rachman, Rahadi Arief Rachman dan Deva Arief Rachman.

Deva Arief Rachman inilah yang menjadi isri Syekh Ali Jaber.

Wanita kelahiran Jakarta, 6 Desember 1976 ini dinikahi Syekh Ali Jaber.

Baca Juga: Ingat Pemulung Viral Karena Ngaji di Emperan Toko Hingga Jadi Anak Angkat Syekh Ali Jaber? Begini Nasibnya Sekarang Usai Ditinggal Pergi Sang Ulama

Prof Arief Rachman sendiri selama ini dikenal sebagai tokoh pendidikan nasional,

Prof Arief Rachman pernah mengajar dan menjadi kepala sekolah SMA Labschool, Rawamangun, Jakarta.

Selain itu ia juga pernah menjadi dosen luar biasa di Fakultas Psikologi, Universitas Indonesia dan sekarang diangkat menjadi guru besar di Universitas Negeri Jakarta.

Baca Juga: Dikenal Sosok yang Rendah Hati, Syekh Ali Jaber Beri Raffi Ahmad Barang Langka Ini, Nagita Slavina: Ya Allah Merinding

Pada tahun 2000 Arief Rachman sempat aktif sebagai pembawa acara program agama Islam Hikmah Fajar di RCTI.

Guru besar tersebut sudah tidak mengajar lagi, namun masih aktif di dunia pendidikan.

Ia dapat dikatakan sebagai salah satu tokoh pendidikan Indonesia, dan sempat ditanya pendapatnya ketika Presiden Amerika Serikat George Walker Bush berkunjung ke Indonesia pada tanggal 20 November 2006.

Ia yang dulunya aktif di organisasi Pelajar Islam Indonesia (PII).

Baca Juga: Selain Raffi Ahmad, Ternyata Syekh Ali Jaber Banjiri Anak Buah Jokowi Hadiah Berlimpah Hingga Sebut Keinginan yang Belum Terwujud

Prof. Arief Rachman, tokoh pendidik di Indonesia,
Bayu Dwi Mardana

Prof. Arief Rachman, tokoh pendidik di Indonesia,

Saat ini Arief Rachman menjabat duta UNESCO dari Indonesia dan sebagai Wakil Ketua Komisi Pencari Fakta kekerasan IPDN yang dibentuk oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan diketuai oleh Ryaas Rasyid.

Sosok mertua Syekh Ali Jaber, Prof Arief Rachman bukan orang sembarangan.

Mertua Syekh Ali Jaber, Prof Arief Rachman ternyata tokoh nasional yang selama ini konsen di dunia pendidikan.

Meski tokoh besar, Prof Arief Rachman ternyata juga mengagumi sosok sang menantu, Syekh Ali Jaber.

Baca Juga: Unggah Foto Sang Ulama Pakai Selang Oksigen, Ustaz Yusuf Mansur Sampaikan Kabar Duka Hingga Mata Berkaca-kaca: Mohon Doanya...

Dalam wawancara bersama Metro TV News, Arief Rachman berdoa agar sang menantu, Syekh Ali Jaber meninggal dunia dalam keadaan husnul khotimah.

"Alhamdulillah saya punya mantu seorang ulama besar yang sudah berpulang ke Rahmatullah. Saya mohon doanya mudah-mudahan Syekh Ali Jaber keadaannya husnul khotimah, mendapatkan kebahagiaan di alam barzahnya dan dijauhkan dari siksa kubur tapi mendapatkan nikmat kubur," imbuh Arief Rachman dilansir TribunnewsBogor.com, Jumat (15/1/2021).

Bercerita lebih lanjut, Arief Rachman juga mengabarkan kondisi istri Syekh Ali Jaber.

Baca Juga: Beredar Video Bantuan Gempa Majene Diduga Dirampas Warga Hingga Bikin Heboh, Mensos Risma Buka Suara

Prof Dr Arief Rachman, salah seorang Dewan Juri 8th Toyota Eco Youth – Green GEOneration 2013 saat m
Editor

Prof Dr Arief Rachman, salah seorang Dewan Juri 8th Toyota Eco Youth – Green GEOneration 2013 saat m

Diakui Arief Rachman, putrinya, Deva Rachman tampak tegar dan tabah kala mendengar kabar Syekh Ali Jaber wafat.

Kagum pada sosok Syekh Ali Jaber, Prof Arief pun memuji sang menantu.

Baginya, Syekh Ali Jaber adalah sosok yang rendah hati lagi tidak sombong.

"Syekh Ali Jaber sebagaimana biasanya kalau ulama besar, sangat rendah hati, tidak sombong. Dia bergaul dengan istri saya, anak saya, seluruh keluarga besar saya, dengan baik," imbuh Prof Arief.

Baca Juga: Pilu, Sempat Unggah Foto Usai Selamat dari Gempa Majene, Istri Anggota TNI Ini Meninggal Karena Ambil HP di Rusun

Tak hanya itu, Prof Arief juga masih ingat dengan panggilan khusus dari Syekh Ali Jaber untuknya.

Panggilan dari Syekh Ali Jaber itu membuat sang mertua merasa tersentuh.

Diakui Prof Arief, Syekh Ali Jaber memanggil kedua mertuanya dengan panggilan Ayah dan Ummi.

Baca Juga: Sukses Bikin Anya Geraldine Salah Tingkah, Ariel NOAH Malah Akui Kalah dari Efek Vaksin Covid-19 Ini Hingga Tak Sempat Update Status

Gus Miftah, Syekh Ali Jaber dan Deddy Corbuzier
Instagram @gusmiftah

Gus Miftah, Syekh Ali Jaber dan Deddy Corbuzier

"Yang paling menyentuh, dia (Syekh Ali Jaber) kalau memanggil istri saya itu Ummi. Dan kalau memanggil saya itu Ayah. Itu menyentuh sekali. Sebab, panggilan Ayah dan Umi itu bagi kami adalah suatu panggilan yang menunjukkan sopan santun dari beliau. Kerendahan hati beliau," ungkap Prof Arief.

Merasa sangat dihormati, Prof Arief semakin kagum pada Syekh Ali Jaber.

"Meskipun saya tahu, dibandingkan dengan saya, teman-teman, Syekh Ali Jaber itu ilmunya tinggi sekali dan dalam sekali. Kita benar-benar kehilangan ilmuwan agama," ujar Prof Arief.

Baca Juga: Dibully Seantero Indonesia Hingga Dipanggil Polisi, Kini Raffi Ahmad Diseret ke Pengadilan, Ini Tuntutannya

Sementara itu, Deva Rachman dikenal sebagai sosok wanita karier dengan prestasi mentereng.

Pada 2018, Perusahaan telekomunikasi Indosat Ooredoo kehilangan salah satu talenta yang sebelumnya menduduki posisi penting dalam menentukan citra perusahaan.

Deva Rachman, memutuskan meninggalkan jabatannya sebagai Head of Corporate Communications Indosat Ooredoo.

Deva resmi meninggalkan jabatan dan perusahaan itu pada 31 Agustus 2018, setelah bergabung sejak September 2015.

Baca Juga: Disebut Blunder Karena Ikut Hadir dalam Pesta, Ternyata Orang yang Undang Ahok dan Raffi Ahmad Bukan Sosok Sembarangan

Deva Rachman, istri kedua mendiang Syekh Ali Jaber.
dok. Tribunnews.com

Deva Rachman, istri kedua mendiang Syekh Ali Jaber.

Berdasarkan informasi dari akun LinkedIn miliknya, Deva kini coba merintis usaha baru bernama LobbyReform.id sebagai Co-Founder. Deva bilang dia akan menyalurkan ide dan aktivitasnya di sana.

Sepeninggalan Deva, posisi Head of Corporate Communications masih kosong dan Indosat telah membidik sejumlah nama untuk menempatinya.

Deva merupakan lulusan pasca-sarjana Social Development and Public Policy, Universitas Indonesia. Ia adalah anak dari tokoh pendidikan tersohor, Profesor Arief Rachman.

Baca Juga: Disebut Tak Ada Wali Nikah Indah Permatasari, Kepala KUA Buka Suara Soal Ijab Kabul Arie Kriting

Ketika bergabung di Indosat, Deva menggantikan posisi yang sebelumnya diduduki oleh Fuad Fachroeddin. Ia bertanggung jawab menangani program Corporate Social Responsibility (CSR) dan strategi komunikasi perusahaan.

Sebelumnya dia pernah bekerja di Intel Indonesia Corporation sebagai Corporate Affairs Director sejak Mei 2012 hingga Juni 2015.

Industri minyak dan gas juga pernah ia jalan, yaitu ExxonMobil Oil Indonesia, selama delapan tahun. Banyak posisi yang ia jabat selama periode tersebut, dan terakhir sebagai Development Public and Government Affairs Manager pada tahun 2010.

Dia juga pernah berkarier di Coca-Cola Amatil Indonesia sebagai National Corporate Affairs Manager pada Februari 2010 hingga April 2012.

Baca Juga: Terawangan Denny Darko Lagi-lagi Terbukti? Gempa 6,2 Magnitudo Guncang Daerah Ini Hingga Kantor Gubernur Ambruk

Karir Deva Rachman

Periset Jakarta Poverty Eradication Project during Monetary Crisis, Laboratorium Sosiologi, Universitas Indonesia. (1998-1999)

Community Development Staff Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (1999-2000)

Media Relations ExxonMobil Oil Indonesia Inc (2000-2002)

Public Affairs Operations Manager ExxonMobil Oil Indonesia Inc (2002-2003)

Baca Juga: Selain Temukan Kotak Hitam SJ 182, Pasukan Elit TNI Ini Ternyata Juga Sukses Angkat Black Box Lion Air JT 610 Hingga Dapat Hadiah dari Luhut Binsar

Communications Manager and Spokesperson ExxonMobil Oil Indonesia Inc (2003-2008)

Communications, CSR & Local Relations Chairwoman ExxonMobil Oil Indonesia Inc (2008-2010)

Development Public and Government Affairs Manager ExxonMobil Oil Indonesia Inc (2008-2010)

Baca Juga: SJ 182 Disebut Sehat Sebelum Terbang, Sosok Ini Sudah Ingatkan Soal Potensi Bahaya Pesawat Sriwijaya Air Hingga Mundur dari Jabatannya

National Corporate Affairs Manager CocaCola Amatil Indonesia (2010-2015)

Head of Corporate Communications Group PT Indosat Tbk (2015)

Baca Juga: Diterjunkan Cari Korban Sriwijaya Air SJ 182, Kemampuan Pasukan Elit TNI AL Ini Sukses Temukan Kotak Hitam Lion Air JT 610

Pendidikan Deva Rachman

Jurusan Sosiologi FISIP UI (1994-1998)

Pasca Sarjana Social Development and Public Policy (1009-2011)

Baca Juga: Selain Sriwijaya Air SJ 182, 3 Pesawat Nahas Ini Juga Tak Pancarkan Sinyal ELT, Apa Penyebabnya?

(*)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest