Irianto, yang gemar motor klasik, tercatat sebagai anggota klub motor besar, MBC.
Tiga hari sebelum membawa AirAsia QZ8501 rute Surabaya-Singapura pada Minggu silam, Irianto pergi ke Yogyakarta untuk memeringati hari ketujuh meninggalnya Edi, adiknya.
Saat itu, Irianto bersama keluarga menyempatkan diri berlibur. "Terakhir kali bertemu dengan Mas Ir tiga hari lalu," kata Hendro Kusumo Broto, sepupu Irianto.
Sementara itu, tetangga Irianto mengenalnya sebagai sosok yang aktif dalam berbagai kegiatan sosial di Sidoarjo.
Di lingkungan tempat tinggalnya, dia menjabat sebagai ketua RT selama dua tahun.
Pada beberapa tahun silam, keluarga, kerabat, dan tetangga menggelar doa bersama di rumah Irianto di Sidoarjo.
"Kapten Irianto merupakan pilot yang cerdas, beliau adalah mantan pilot pesawat tempur TNI AU," kata Yadi I Sutanadika di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin.
Menurut dia, sebelum memilih profesi sebagai pilot pesawat komersil, Kapten Irianto merupakan penerbang pesawat tempur F-5 Tiger milik TNI AU. Kapten Irianto telah beberapa kali ikut berbagai macam operasi di Indonesia.
Ia mengatakan bagi para pejabat militer di lingkungan TNI AU, sosok Kapten Pilot Irianto bukan merupakan sosok yang asing. Pada 1983 Irianto merupakan Siswa Sekolah Penerbangan (Sekbang) TNI AU angkatan 30 melalui Ikatan Dinas Pendek (IDP) di Wing Pendidikan Terbang Lanud Adisutjipto Yogyakarta.
Baca Juga: Hore! Cukup Siapkan SK PNS dan KTP, Bonus Pensiunan PNS Cair Mulai 11 Januari, Ini Syaratnya