Indan menambahkan, pesawat tersebut juga mengangkut keluarga dari Kadislog Lanud Supadio Kol Tek Ahmad Khaidir.
Mereka adalah istri Akhmad Khaidir, Rahmania Ekananda dan dua orang anaknya yaitu Fazila Ammara dan Dinda Amelia.
Pada 28 Desember 2014, pesawat Air Asia QZ 8501 yang hilang dari pantauan radar dalam penerbangan Surabaya-Singapura hingga ditemukan jatuh di perairan Laut Jawa.
Pesawat Air Asia QZ 8501 yang nahas itu dipimpin Kapten Pilot Irianto, yang diniliai merupakan sosok pilot yang cerdas.
Pilot pesawat AirAsia QZ 8501, Irianto (53), dikenal sebagai pilot pesawat tempur handal oleh teman-temannya.
Setelah pensiun dini, Irianto, yang juga dikenal sebagai sosok yang hangat, bergabung dengan maskapai penerbangan swasta lokal.
Iriyanto memulai kariernya sebagai pilot pesawat tempur F-5 dan F-16 setelah lulus dari sekolah penerbangan TNI AU Adi Sucipto pada 1983.
Ia tercatat bergabung dengan Skuadron 14 di Landasan Udara Iswahjudi di Madiun, Jawa Timur, selama 10 tahun.