Follow Us

Sama-sama Keluar dari TNI AU, Pilot Sriwijaya Air SJ 182 Ternyata Adik Angkatan Kapten Pesawat Air Asia QZ 8501 yang Jatuh Tahun 2014

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Minggu, 10 Januari 2021 | 09:17
Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 PK CLC yang diduga jatuh di Kepulauan Seribu
Jetphotos.com/Abdiel Irvan

Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 PK CLC yang diduga jatuh di Kepulauan Seribu

Baca Juga: Mendadak Anjlok 3.000 Meter Kurang dari 1 Menit, Ternyata Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 Sudah Berusia 26 Tahun, Ini Spesifikasinya

Indan menambahkan, pesawat tersebut juga mengangkut keluarga dari Kadislog Lanud Supadio Kol Tek Ahmad Khaidir.

Mereka adalah istri Akhmad Khaidir, Rahmania Ekananda dan dua orang anaknya yaitu Fazila Ammara dan Dinda Amelia.

Pada 28 Desember 2014, pesawat Air Asia QZ 8501 yang hilang dari pantauan radar dalam penerbangan Surabaya-Singapura hingga ditemukan jatuh di perairan Laut Jawa.

Pesawat Air Asia QZ 8501 yang nahas itu dipimpin Kapten Pilot Irianto, yang diniliai merupakan sosok pilot yang cerdas.

Baca Juga: Kirim Foto dari Dalam Kabin Pesawat, Satu Keluarga PNS KLHK Ini Jadi Korban Sriwijaya Air SJ-182 yang Jatuh di Kepulauan Seribu

Pilot pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang hilang kontak dan diduga jatuh, Kapten Afwan, tercatat pernah menjadi penerbang TNI Angkatan Udara.
Ist

Pilot pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang hilang kontak dan diduga jatuh, Kapten Afwan, tercatat pernah menjadi penerbang TNI Angkatan Udara.

Pilot pesawat AirAsia QZ 8501, Irianto (53), dikenal sebagai pilot pesawat tempur handal oleh teman-temannya.

Setelah pensiun dini, Irianto, yang juga dikenal sebagai sosok yang hangat, bergabung dengan maskapai penerbangan swasta lokal.

Iriyanto memulai kariernya sebagai pilot pesawat tempur F-5 dan F-16 setelah lulus dari sekolah penerbangan TNI AU Adi Sucipto pada 1983.

Baca Juga: Kaget Dengar Suara Ledakan Hingga Dikira Geledek, Warga Pulau Lancang Langsung Gotong Royong Lakukan Ini

Ia tercatat bergabung dengan Skuadron 14 di Landasan Udara Iswahjudi di Madiun, Jawa Timur, selama 10 tahun.

Editor : Fotokita

Baca Lainnya

Latest