Follow Us

Diterjunkan Cari Korban Sriwijaya Air SJ 182, Kemampuan Pasukan Elit TNI AL Ini Sukses Temukan Kotak Hitam Lion Air JT 610

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Minggu, 10 Januari 2021 | 08:21
Team Komando Pasukan Katak (Kopaska) menunjukan dompet milik penumpang pesawat Lion Air yang jatuh di Perairan Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10/2018).
Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha

Team Komando Pasukan Katak (Kopaska) menunjukan dompet milik penumpang pesawat Lion Air yang jatuh di Perairan Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10/2018).

Fotokita.net - Diterjunkan cari korban Sriwijaya Air JS 182, kemampuan pasukan elit TNI AL ini juga sukses temukan kotak hitam Lion Air JT 610, kini satu kantong jenazah dievakuasi.

Pencarian pesawat Sriwijaya Air yang jatuh di Kepulauan Seribu, TNI AU mengerahkan empat armada udara, Minggu (10/1/2021).

Sejumlah pesawat milik TNI Angkatan Udara dikerahkan untuk mencari pesawat Sriwajaya Air SJ-182.

Pesawat milik TNI itu diberangkatkan dari Lanud Halim Perdanakusuma, Makasar, Jakarta Timur Minggu (10/1/2021).

Baca Juga: Selain Sriwijaya Air SJ 182, 3 Pesawat Nahas Ini Juga Tak Pancarkan Sinyal ELT, Apa Penyebabnya?

Setidaknya ada empat armada udara yang dikerahkan dalam pencarian pesawat Sriwijaya Air.

Empat armada itu yakni Pesawat CN 295, NAS 332 Superpuma, Boing 272, dan Helikopter EC 725 Caracal.

Keempat pesawat itu disiapkan sedari pukul 06.00 WIB.

Baca Juga: Mendadak Anjlok 3.000 Meter Kurang dari 1 Menit, Ternyata Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 Sudah Berusia 26 Tahun, Ini Spesifikasinya

Rencananya pesawat itu akan memantau kondisi udara dari lokasi yang diduga menjadi titik jatuhnya pesawat Sriwijaya Sabtu (9/1/2021) siang.

Pesawat itu rencananya akan memutari kawasan Pulau Lancang dan Tanjung Pasir. Lokasi itu merupakan titik dimana pesawat jurusan Jakarta-Pontianak itu hilang kendali.

Selain pesawat CN 295 sebuah helikopter juga disiagakan. Kedua armada TNI AU itu diberangkatkan dari Sadron Udara Lanud Halim Perdana Kusuma.

Pencarian tersebut dipimpin langsung Asops Kasau, Marsda TNI Hendri Alfiandi.

Baca Juga: Kirim Foto dari Dalam Kabin Pesawat, Satu Keluarga PNS KLHK Ini Jadi Korban Sriwijaya Air SJ-182 yang Jatuh di Kepulauan Seribu

Selain itu di Halim Perdana Kusuma juga disediakan posko pencarian unsur udara di Suma 2.

Selain TNI AU, Basarnas juga menyediakan satu pesawat yang diberangkatkan dalam pencarian korban pesawat Sriwijaya Air.

Pesawat milik Basarnas juga diberangkatkan dari Lanud Halim Perdana Kusuma.

Baca Juga: Kaget Dengar Suara Ledakan Hingga Dikira Geledek, Warga Pulau Lancang Langsung Gotong Royong Lakukan Ini

Selain TNI AU, TNI AL siap menggelar operasi SAR besar-besaran Minggu (10/1/2021) ini untuk mengevakuasi korban pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh semalam.

Untuk operasi SAR tersebut, TNI Angkatan Laut (AL) mengerahkan Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) dan tim Komando Pasukan Katak (Kopaska) serta Detasemen Jalamangkara dari Korps Marinir.

Pasukan besar diberangkatkan dari dermaga JICT Tanjung Priok sejak semalam guna melakukan pencairan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 rute Jakarta-Pontianak yang hilang kontak di perairan Kepulauan Seribu.

Baca Juga: Kaget Dengar Suara Ledakan Hingga Dikira Geledek, Warga Pulau Lancang Langsung Gotong Royong Lakukan Ini

"Unsur-unsur TNI Angkatan Laut membantu Search and Resque (SAR) pesawat Sriwijaya Air nomor penerbangan SJ-182 rute Jakarta-Pontianak yang lost contact," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AL Kolonel Laut Julius Widjojono dalam keterangannya, Sabtu (9/1/2021).

Julius menjelaskan, unsur KRI yang dikerahkan yaitu dari jajaran Koarmada I dan Lantamal III, yakni KRI Teluk Gili Manuk yang membawa tim Kopaska.

Kemudian, KRI Kurau, KRI Parang, KRI Teluk Cirebon, KRI Tjiptadi, KRI KRI Cucut -866, KRI Tengiri dan dua Sea Rider Kopaska, serta dua kapal Tunda yakni TD Galunggung dan Malabar.

Baca Juga: Beredar Foto-foto Puing Pesawat Sriwijaya Air SJ-182, Warga Pulau Seribu Sempat Rasakan Ini, Ramalan Mbak You Seolah Jadi Nyata

"Selain itu, TNI AL juga menyiapkan Heli Nbell 412 EP HU 4205 onboard KRI Bontang, posisi sandar dermaga JICT Jakarta siap dukung operasi SAR," tuturnya.

Komando Pasukan Katak (Kopaska) adalah satuan elit yang dimiliki TNI AL dengan tugas khusus operasi militer di perairan, termasuk operasi SAR.

Tugas utama dari pasukan ini adalah peledakan atau demolisi bawah air termasuk sabotase dan penyerangan rahasia ke kapal lawan, sabotase pangkalan musuh, torpedo berjiwa (kamikaze), penghancuran instalasi bawah air, pengintaian, mempersiapkan pantai pendaratan untuk operasi amfibi yang lebih besar serta antiteror di laut.

Baca Juga: Sriwijaya Air SJ-182 Disebut Jatuh di Kepulauan Seribu, Paranormal Kejawen Ini Pernah Singgung Kecelakaan Pesawat di 2021: Ada Lambang Warna Merahnya

Jika tidak sedang ditugaskan dalam suatu operasi, tim tim Detasemen Paska dapat ditugaskan menjadi pengawal pribadi VIP seperti Presiden dan Wakil Presiden Indonesia.

Anggota pasukan ini memiliki kualifikasi tinggi sebagai penyelam tempur dan kerap dikerahkan dalam operasi-operasi penyelamatan di laut.

Dalam operasi SAR laut Kopaskan kerap beroperasi bersama Denjaka Korps Marinir yang juga memiliki kualifikasi tinggi operasi militer di laut.

Baca Juga: Terawangan Mbak You Terbukti? Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 Hilang Kontak Hingga Kapal Jelajah SAR Gelar Pencarian di Laut Jawa

Operasi SAR laut terakhir yang melibatkan Kopaska dan Denjaka Marinir adalah saat pesawat Lion Air JT 610 dengan kode resgistrasi PK-LQP jatuh di perairan Karawang, November 2018.

Saat itu tim penyelam Kopaska berhasil menemukan kotak hitam pesawat pada hari keempat operasi SAR.

Baca Juga: Hilang Kontak di Laut Jawa, Ternyata Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 Pernah Alami Insiden Ini Hingga Tuai Protes Penumpang

Tim evakuasi Basarnas berhasil melakukan evakuasi 1 kantong jenazah ke RS Polri Kramatjati, Jakarta, Minggu (10/1/2021).

Jenazah Sriwijaya Air jatuh di Kepulauan Seribu itu dibawa dengan mobil ambulans langsung masuk ke kamar jenazah RS Polri RS Soekanto, Jakarta Timur.

Baca Juga: Lihat Antrean Panjang Hingga Main Pesan Makanan, Keluarga Ini Kepalang Malu Karena Makan di Rumah Orang

RS Polri telah membuka posko tes DNA untuk keluarga korban.

Berdasarkan laporan Kompas TV, ada sejumlah keluarga korban yang mendatangi posko tersebut.

Begini penampakan Black Box Lion Air JT 610
Kompas.com/MUHAMMAD ADIMAJA

Begini penampakan Black Box Lion Air JT 610

Jumlah Penumpang Sriwijaya Air

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan jumlah manifest pesawat Sriwijaya Air SJ-182 jatuh antara Pulau Laki dan Pulau Lancang sebanyak 62 orang.

Jumlah itu terdiri dari 50 penumpang dan 6 kru aktif dan 6 ekstra kru.

"Sesuai manifest ada 62 orang. Terdiri dari 50 penumpang ditambah 12 kru," kata Jubir Kemenhub Adita Irawati saat konferensi pers di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Sabtu (9/1/2021).

Baca Juga: Baru Sebentar Habib Rizieq Nyaris Pingsan di Dalam Bui, Ustaz Ini Malah Sudah Belasan Tahun Huni Jeruji Besi, Begini Nasib Sekarang

Sebanyak 50 penumpang itu terdiri dari 40 orang dewas, 7 anak-anak dan 3 bayi. Sementara 12 kru itu terdiri dari enam kru aktif dan enam ekstra kru.

"Kami terus melakukan koordinasi bersama Basarnas dan untuk keluarga penumpang mencari informasi sudah disediakan hotline nomor hotline 02180637817. Atau bisa langsung datang ke posko lokasi ini di terminal 2D Bandara Soekarno-Hatta," kata dia.

Pesawat yang jatuh tersebut merupakan pesawat Boeing 737-524 dengan registrasi PK-CLCV.

Baca Juga: Disekolahkan Selesai Tugas Sebagai Pasukan PBB, Hardius Rusman Kuasai 7 Bahasa Asing Pakai Cara Ini Hingga Bikin Prabowo Tercengang

Pesawat itu hilang kontak 11 nautical mile lepas pantai Jakarta saat menanjak dari ketinggian 11,000 feet menuju 13,000 feet pukul 07.40 UTC atau sekitar pukul 14.40. Diduga Jatuh di sekitar Pulau Laki, Kepulauan Seribu

(*)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest