Kemudian, KRI Kurau, KRI Parang, KRI Teluk Cirebon, KRI Tjiptadi, KRI KRI Cucut -866, KRI Tengiri dan dua Sea Rider Kopaska, serta dua kapal Tunda yakni TD Galunggung dan Malabar.
"Selain itu, TNI AL juga menyiapkan Heli Nbell 412 EP HU 4205 onboard KRI Bontang, posisi sandar dermaga JICT Jakarta siap dukung operasi SAR," tuturnya.
Komando Pasukan Katak (Kopaska) adalah satuan elit yang dimiliki TNI AL dengan tugas khusus operasi militer di perairan, termasuk operasi SAR.
Tugas utama dari pasukan ini adalah peledakan atau demolisi bawah air termasuk sabotase dan penyerangan rahasia ke kapal lawan, sabotase pangkalan musuh, torpedo berjiwa (kamikaze), penghancuran instalasi bawah air, pengintaian, mempersiapkan pantai pendaratan untuk operasi amfibi yang lebih besar serta antiteror di laut.
Jika tidak sedang ditugaskan dalam suatu operasi, tim tim Detasemen Paska dapat ditugaskan menjadi pengawal pribadi VIP seperti Presiden dan Wakil Presiden Indonesia.
Anggota pasukan ini memiliki kualifikasi tinggi sebagai penyelam tempur dan kerap dikerahkan dalam operasi-operasi penyelamatan di laut.
Dalam operasi SAR laut Kopaskan kerap beroperasi bersama Denjaka Korps Marinir yang juga memiliki kualifikasi tinggi operasi militer di laut.
Operasi SAR laut terakhir yang melibatkan Kopaska dan Denjaka Marinir adalah saat pesawat Lion Air JT 610 dengan kode resgistrasi PK-LQP jatuh di perairan Karawang, November 2018.
Saat itu tim penyelam Kopaska berhasil menemukan kotak hitam pesawat pada hari keempat operasi SAR.