"Sementara jagonya PDIP di Kota Medan dan Surabaya diprediksi akan menderita kekalahan, dengan perolehan suara hanya 30 hingga 40 persen," ulasnya.
Satu hari menjelang Pilkada Kota Medan dua lembaga survei merilis hasil survei yang mereka lakukan di Kota Medan, yaitu Roda Tiga Konsultan dan Lembaga Survei Institute for Political Analysis and Strategy (InPAS).
Elektabilitas pasangan Bobby Nasution-Aulia 41,8 % unggul tipis dibandingkan pasangan Akhyar-Salman 36,3 % dari survei yang dilakukan Lembaga Survei Institute for Political Analysis and Strategy (InPAS).
Direktur Lembaga Survei InPAS, Alwi Dahlan Ritonga menyebutkan bahwa terdapat perbedaan suara sebanyak 5,5 persen.
Dimana ada 19,5 persen koresponden yang menjawab ragu-ragu atau tidak menjawab.
"Pasangan Bobby-Aulia unggul 41,8 persen dari pasangan Akhyar-Salman 36,3 persen. Selisih suara 5,5 persen. Terdapat sebanyak 19,5 persen tidak menjawab atau ragu-ragu," tutur Alwi saat konferensi pers di Kafe Keumalahayati, Jalan Sei Serayu, Medan, Selasa (8/12/2020).
Ia menjelaskan pelaksanaan survei dilakukan pada 1 hingga 4 Desember 2020 dengan menggunakan metode penarikan sampel multistage random sampling dengan margin of error 5 persen.
Dimana dilakukan terhadap 400 orang warga dari 21 kecamatan yang ada di Kota Medan. "Survei dilakukan pada 1-4 Desember 2020 dengan metode multistage random sampling. Survei dilakukan terhadap 400 warga di 21 kecamatan," bebernya.
Data lainnya yang didapat, survei tersebut menunjukkan bahwa 95 persen warga mengetahui akan dilaksanakannya Pilwalkot Medan pada 9 Desember 2020.