Disebut Jago Tiarap Hingga Kecoh Aparat di Dalam Hutan, Terbongkar Profesi Ali Kalora Sebenarnya, Diburu Pasukan Elite Hasil Didikan Keras Jenderal Andika Perkasa

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Sabtu, 05 Desember 2020 | 11:29
 
Ali Kalora, pimpinan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso. Kekejian Ali Kalora terungkap setelah diduga memenggal 4 kepala warga dan membakar 7 rumah bersama kelompoknya.
Istimewa

Ali Kalora, pimpinan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso. Kekejian Ali Kalora terungkap setelah diduga memenggal 4 kepala warga dan membakar 7 rumah bersama kelompoknya.

"Perintah Kapolri hari Selasa 1 Desember 2020, Kapolda Sulteng berkantor di Poso dan diback up oleh tim terbaik Bareskrim Polri," kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Raden Prabowo Argo Yuwono dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 2 Desember 2020.

Lebih lanjut, Argo menuturkan, saat ini Satgas Tinombala yang merupakan gabungan aparat TNI-Polri masih melakukan pengejaran terhadap kelompok MIT.

Tim Densus 88, pasukan TNI, dukungan drone serta intel IT dikerahkan guna membantu proses pengejaran.

Baca Juga: Bak Mimpi di Siang Bolong, Sudah Bikin Aib di Depan Bos Besar, Mantan Danjen Kopassus Ungkit Masa Lalu Anak Buah Kesayangannya: Saya Angkat Dia dari Got

"Pasukan satgas Operasi Tinombala ke wilayah Desa Lembahtongoa, Sausu, Salatanga," ujarnya.

Nama Ali Kalora saat ini jadi buruan utama pasukan TNI, pasalnya ia menjadi teroris nomor satu di Indonesia yang paling diburu.

Dikabarkan, kelompok Ali Kalora Cs sudah terdesak karena kehabisan bekal.

Kabar Ali Kalora CS terdesak karena kehabisan bekal ini diungkapkan Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Awi Setiyono di Gedung Bareskrim, Jakarta Selatan, Rabu (2/12/2020).

Baca Juga: Kabar Gembira, 4 Bantuan Tunai Ini Dilanjutkan di Tahun 2021, Lantas Bagaimana Nasib Subsidi Listrik Gratis PLN?

Menurut Awi, karena terdesak dan kehabisan bekal, Ali Kalora anggota kelompok Mujahidin Indonesai Timur (MIT) meneror masyarakat, meminta makanan, mencuri, atau merampok dengan kekerasan hingga pembunuhan.

"Selama ini beberapa hasil penyelidikan yang dikasih dalam artian dalam tekanan mereka (MIT) kasih (makanan), tidak dianiaya. Namun kemarin (di Sigi), karena ada perlawanan tidak diberi sehingga yang terjadi demikian," ucap Awi.

Baca Juga: Diperintah Kapolri Berkantor di Poso, Ini Sepak Terjang Kapolda Sulteng yang Ikut Bangun Kembali Rumah Warga Usai Dibakar MIT Pimpinan Ali Kalora

Editor : Fotokita

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

x