Orang tersebut kemudian diidentifikasi sebagai Andika Eka Putra, salah satu DPO.
Berdasarkan informasi dari Kapolda Sulawesi Tengah, Brigjen. Pol. Rudy Sufahriadi, Andika tewas karena kepalanya terbentur batu pada saat dia akan menyeberangi sungai. Tim satgas kemudian diturunkan ke lokasi untuk mengambil jenazah dan dibawa ke RSUD Poso.
Pada 19 September 2016, Satgas Operasi Tinombala Charlie 16, sedang berpatroli di wilayah perkebunan Tombua dan tiba-tiba bertemu dengan Sobron, salah satu DPO.
Sobron kemudian terpojok dan mengambil granat dari sakunya setelah dia diminta untuk menyerah.
Belum sempat melempar granat tersebut, Satgas kemudian menembaknya di kepala karena dia tidak mau menyerah. Di tubuhnya ditemukan empat granat dan dua machete.
Pada tanggal 10 November 2016, Yono Sayur ditembak mati oleh pasukan gabungan setelah sebelumnya mencoba melarikan diri.
Di dalam pasukan khusus yang dikirim Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, terdapat pasukan intai TNI.
Inilah kehebatan pasukan Peleton Pengintai Keamanan (Tontaikam) yang ikut diterjunkan untuk memburu kelompok teroris Ali Kalora atau Mujahidin Indonesia Timur (MIT).
Melansir dari Wikipedia, Tontaikam merupakan satuan setingkat peleton di bawah Detasemen Markas Brigif Mekanis 1 PIK/Jaya Sakti, Kodam Jaya.