Follow Us

Ogah Beri Selamat ke Joe Biden Hingga Disebut Jadikan Amerika Musuh No 1, Pemimpin Negara Besar Ini Akhirnya Berubah Pikiran, Ternyata Begini Penyebabnya

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Selasa, 24 November 2020 | 06:29
Donald Trump dan Vladimir Putin
Bussines Insider

Donald Trump dan Vladimir Putin

Tetapi, katanya, setelah semua formalitas hukum diselesaikan oleh Presiden AS Donald Trump, lansir kantor berita Rusia. Tass, Minggu (22/11/2020).

Baca Juga: Dipastikan Jadi Pemenang Pilpres AS 2020, Ternyata Joe Biden Berusaha Kubur Tragedi Keluarganya, Ini Rekam Jejak Mantan Wakil Barack Obama

Putin tidak memberikan komentar, saat Donald Trump mengambil tindakan hukum untuk mencoba membalikkan kekalahannya dalam pemilu 3 November dari Presiden terpilih dari Partai Demokrat Joe Biden.

"Kami akan bekerja dengan siapa saja yang memiliki kepercayaan dari rakyat Amerika," kata Putin seperti dikutip televisi pemerintah.

"Tetapi pemenang harus ditentukan oleh partai lawan, harus mengakui kemenangan lawan mereka, atau setelah hasil akhir pemilihan dikonfirmasi dengan cara yang sah dan legal," kata Putin.

Baca Juga: Jadi Pengacara Bertarif Rp 167 Miliar, Hotman Paris Langsung Bongkar Keanehan dalam Kasus Uang Hilang Atlet E-Sport Winda Earl di Maybank

Itu mengikuti komentar Kremlin sebelumnya yang akan menunggu hasil resmi pemilihan presiden AS sebelum mengomentari hasilnya.

Sebelumnya, dia mengatakan tidak akan mengakui Joe Biden sebagai Presiden AS dan menjadikan AS sebagai musuh nomor 1.

Pemimpin Oposisi Rusia Beri Selamat pada Joe Biden

Pemimpin oposisi Rusia Aleksey Navalny yang sedang memulihkan diri di Jerman dari upaya pembunuhan memberi ucapan selamat kepada Joe Biden.

Dia memposting di Twitter untuk memberi ucapan selamat:

“Selamat kepada Joe Biden dan Kamala Harris atas kemenangannya dan untuk Amerika."

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest