"Akan ada kepemimpinan baru dalam pemilihan yang bebas dan adil."
"Ini adalah hak istimewa, yang tidak tersedia untuk semua negara."
"Menantikan tingkat kerja sama baru antara Rusia dan AS."
Dilansir The Daily Beast, Senin (9/11/2020), Biden berbeda dengan Presiden Trump, karena telah mengomentari serangan terhadap Navalny.
Tidak ada sinyal lain yang lebih jelas bagi Kremlin tentang potensi hubungan masa depan dengan pemerintahan Biden.

Persiapkan Serbuan Kilat Mematikan, Tentara Rusia Kepung Ukraina
Kremlin tampak sangat gugup tentang Navalny, bahkan saat berada di Jerman, sehingga Putin menolak untuk menyebutkan namanya di depan umum.
Sebelumnya, polisi Rusia sempat menggerebek kantor Yayasan Anti-Korupsi Navalny pada Kamis (6/11/2020).
Menyita semua peralatan kantor, bahkan bola disko dari langit-langit, bersama dengan sejumlah uang tunai dari dompet karyawan.