Follow Us

Bukan Cuma Acara Habib Rizieq Shihab di Petamburan, Sosok Ini Duga Kapolda Metro Jaya Dicopot Karena Persaingan Calon Kapolri

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Selasa, 17 November 2020 | 11:22
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Idham Aziz bersama sejumlah pejabat TNI Polri saat mengunjungi Markas Komando Lantamal IX Ambon, Jumat (17/1/2020)
KOMPAS.COM/RAHMAT RAHMAN PATTY

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Idham Aziz bersama sejumlah pejabat TNI Polri saat mengunjungi Markas Komando Lantamal IX Ambon, Jumat (17/1/2020)

Fotokita.net - Bukan cuma acara Habib Rizieq Shihab di Petamburan, sosok ini duga Kapolda Metro Jaya dicopot karena persaingan calon Kapolri.

Pencopotan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana mendapat banyak sorotan.

Diduga pencopotan tersebut merupakan bagian dari persaingan bursa calon Kapolri.

Hal ini diungkapkan oleh Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane.

Baca Juga: Mendadak Ditunjuk Jadi Kapolda Metro Jaya, Ternyata Jenderal Fadil Imran Pernah Bikin Anak Buah Syok Saat Pimpin Polda Jawa Timur

Diketahui, Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis akan memasuki masa pensiun pada Januari 2021 mendatang.

Nana Sudjana adalah salah satu nama yang digadang-gadang IPW bakal menjadi TB1.

"Yang lebih mengkhawatirkan adalah Kapolda Metro ini kan sempat digadang-gadang sebagai calon kuat Kapolri. Apakah ini bagian dari persaingan untuk menjatuhkan?" ujar Neta, ketika dihubungi Tribunnews.com, Senin (16/11/2020).

Baca Juga: Rencana Jahatnya Buat Habib Rizieq Dibongkar, Ini Sosok Aoki Vera, Pegiat Media Sosial yang Kicep Saat Ditantang Balik Ustaz Abdul Somad

Neta menegaskan IPW melihat dari dua sisi. Di satu sisi, pencopotan Nana Sudjana adalah sanksi konsekuensi dari adanya peraturan Kapolri tentang pelarangan pengumpulan massa.

Di sisi lainnya, IPW melihat ini jangan-jangan bagian dari persaingan bursa calon Kapolri, karena beliau ini 'Geng Solo' yang disebut-sebut calon kuat juga," kata dia.

Neta kemudian menyinggung bahwa pihaknya pernah menyebutkan ada delapan jenderal, baik jenderal bintang dua maupun tiga, yang berpeluang menjadi Kapolri.

Baca Juga: Acara Habib Rizieq Makan Korban? Usai Copot Kapolda Metro Jaya dan Jawa Barat, Polri Minta Klarifikasi Anies Baswedan Soal Pesta di Petamburan

Geng Solo

Kapolri Jenderal Pol Idham Azis mencopot Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal Nana Sudjana.

Pencopotan ini diduga merupakan buntut acara yang digelar oleh imam besar Front Pembela Islam Habib Rizieq Shihab.

Selain Kapolda Metro, Idham juga mencopot Irjen Pol Rudy Sufahradi Novianto sebagai Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat.

Baca Juga: Ungkap 3 Sifat Ini Buat Jadi Habib, Begini Alasan Ayahanda Najwa Shihab Enggan Dipanggil Habib Atau Kyai

Dalam jumpa pers, Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri Irjen Pol Argo Yuwono mengatakan, kedua kapolda itu dicopot lantaran tidak melaksanakan perintah terkait pengamanan protokol kesehatan.

Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane mengatakan pihaknya melihat Pencopotan Kapolda metro jaya dalam dua hal.

Pertama, sebagai akibat Kapolda Metro ceroboh membiarkan kerumunan massa dalam kasus Habib Rizieq.

Baca Juga: Partai Prabowo Bela Habib Rizieq Shihab Soal Kerumanan Massa, UAS Ngaku Dibikin Bingung: Apa Kesalahan Hamba Allah Satu Ini?

"Kedua, pencopotan Kapolda Metro bagian dari manuver persaingan dalam bursa calon Kapolri dimana Kapolda metro sebagai salah satu calon kuat dari geng solo. Sehingga kecerobohan itu dimanfaatkan sebagai manuver dalam persaingan bursa calon Kapolri," kata Neta kepada Tribunnews.com, Senin (16/11/2020).

Sementara, lanjut Neta, dalam kasus pencopotan Kapolda Jabar, yang bersangkutan "diikutsertakan" karena dianggap membiarkan kerumunan massa dalam acara habib Rizieq di Jawa barat.

"Memang sejak berkembangnya pandemi Covid 19, polri sudah bersikap mendua dalam menjaga protokol kesehatan," katanya.

Baca Juga: Terlanjur Malu Karena Foto Mobil Dinasnya Diparkir di Pinggir Jalan Jadi Viral, Komisioner KPU Lakukan Ini Sebelum Klarifikasi

Irjen Pol Muhammad Fadil Imran saat menjabat sebagai Kapolda Jawa Timur di Gedung Mahameru Mapolda Jatim, Rabu (19/8/2020).
Tribun Jatim/Samsul Arifin

Irjen Pol Muhammad Fadil Imran saat menjabat sebagai Kapolda Jawa Timur di Gedung Mahameru Mapolda Jatim, Rabu (19/8/2020).

"Padahal, kapolri telah mengeluarkan ketentuan agar jajaran polri bersikap tegas dlm menindak kegiatan masyarakat yg mengabaikan protokol kesehatan."

Ia mencontohkan ada beberapa kegiatan masyarakat yang dibubarkan polisi di sejumlah daerah, apakah pesta perkawinan, atau sejenisnya.

Sementara, sambungnya, dalam kegiatan yang dilakukan sejumlah tokoh atau dihadiri sejumlah tokoh yang berpengaruh polisi tidak berani membubarkannya.

"Misalnya dalam Munas PBSI yang dipimpin Wantimpres Wiranto di Tangerang, acaranya tetap berlangsung tanpa dibubarkan polisi. Begitu juga dalam berbagai kegiatan yang dilakukan Habib Rizieq sepulang ke Indonesia, polisi tak berdaya membubarkannya."

Baca Juga: Bikin Geram Karena Picu Kerumunan Massa, Ustaz Abdul Somad Malah Jadi Bingung: Apa Salah Habib Rizieq Shihab?

Dari kasus ini muncul opini di masyarakat bahwa polisi hanya berani pada masyarakat yang tidak punya pengaruh dan takut pada figur-figur yang berpengaruh.

"Apalagi dalam kasus Rizieq di mana massa dan pendukungnya cukup banyak, Polda Metro Jaya dan Kapolda Jabar sepertinya tidak mau ambil risiko dan membiarkannya."

Baca Juga: Acara Habib Rizieq di Petamburan Disebut Tak Punya Izin, Begini Alasan Ketua Satgas Covid-19 Bagikan 20 Ribu Masker ke Tamu Undangan

Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab menyapa simpatisannya saat tiba di daerah Puncak, Bogor, Jawa Barat, Jumat (13/11/2020). Dalam kunjungan tersebut, Rizieq Shihab dijadwalkan menghadiri acara peresmian pembangunan Masjid Raya di Markaz Syariah Pesantren Alam Agrokultural sekaligus men
AFP/ADITYA SAPUTRA via Kompas.com

Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab menyapa simpatisannya saat tiba di daerah Puncak, Bogor, Jawa Barat, Jumat (13/11/2020). Dalam kunjungan tersebut, Rizieq Shihab dijadwalkan menghadiri acara peresmian pembangunan Masjid Raya di Markaz Syariah Pesantren Alam Agrokultural sekaligus men

"Padahal apa yang dilakukan polisi itu bisa dinilai masyarakat sebagai tindakan "tajam ke atas tumpul ke bawa"."

Menurutnya, sikap polisi yang mendua itu tidak hanya mengganggu rasa keadilan publik tapi juga membiarkan klaster pandemi Covid 19 berkembang luas.

Seharusnya polri satu sikap, yakni bersikap tegas pada semua pelanggar protokol kesehatan agar penyebaran pandemi Covid 19 bisa segera dikendalikan.

"Dengan adanya tindakan tegas kepada Kapolda metro dan Kapolda Jabar ini diharapkan para Kapolda lain bisa bersikap tegas untuk menindak dan membubarkan aksi kerumunan massa di massa pandemi Covid 19 ini. Jika mereka tidak berani bersikap tegas, siap siap mereka ditindak tegas dan dibubarkan atasannya," pungkas Neta.

Baca Juga: Siap Keliling Indonesia Serukan Revolusi Akhlak, Habib Rizieq Shihab Ultimatum Pihak yang Coba Halangi, Panglima TNI Mendadak Beri Kode Keras!

Profil Irjen Pol Nana Sudjana

Profil Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Nana Sudjana yang dicopot oleh Kapolri, Jenderal Idham Aziz, Senin (16/11/2020).

Dikutip dari Tribun Warta Kota, berikut profil Kapolda Metro Jaya.

Nana lahir di Cirebon, Jawa Barat pada 26 Maret 1965.

Baca Juga: Acara Nikahnya Jadi Sorotan Hingga Kena Denda Rp 50 Juta, Siapa Sangka Menantu Habib Rizieq Ini Masih Keponakan Wakil Ketua MPR, Begini Faktanya

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana di lokasi banjir Kelurahan Gebang Raya Kecamatan Periuk Kota Tangerang, Selasa (25/2/2020)
(KOMPAS.com/SINGGIH WIRYONO)

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana di lokasi banjir Kelurahan Gebang Raya Kecamatan Periuk Kota Tangerang, Selasa (25/2/2020)

Ia merupakan perwira tinggi lulusan Akademi Kepolisian RI tahun 1988 pada bidang intel.

Sebelumnya, Nana pernah menduduki jabatan diantaranya Kapolresta Solo tahun 2010 yang saat itu Wali Kotanya Jokowi.

Nana Sudjana kemudian digantikan Kombes Listyo Prabowo yang saat ini berpangkat Komjen sebagai Kabareskrim.

Baca Juga: Mau Bayar Denda Rp 50 Juta Habib Rizieq Disebut Masih Dapat Untung Banyak, Tapi Jenderal TNI AD Ini Malah Minta Maaf, Ada Apa?

Dari Solo, Nana ditarik menjadi Dirintelkam Polda Jateng tahun 2011.

Lalu beralih Analis Utama Tk. I Baintelkam Polri pada tahun 2012 dan Analis Kebijakan Madya bidang Ekonomi Baintelkam Polri pada tahun 2013.

Tiga jabatan terakhirnya sebelum menjabat Kapolda NTB adalah Dirintelkam Polda Jawa Timur pada tahun 2014,

Ia juga pernah menjadi Wakapolda Jambi pada tahun 2015, dan Wakapolda Jawa Barat pada tahun 2016.

Jenderal bintang dua ini juga pernah menjabat sebagai Kapolda Nusa Tenggara Barat (NTB) sejak Mei 2019.

Baca Juga: Rahasia Lama Dibongkar Hotman Paris Lewat Foto Ini, Habib Rizieq Shihab Akhirnya Tanggapi Ucapan Nikita Mirzani yang Dianggap Hina Imam Besar FPI

Pada 7 Januari 2020, ia mengemban amanat sebagai Kapolda Metro Jaya ke-39 menggantikan Gatot Eddy Pramono yang dilantik sebagai Wakapolri.

Ketika Jokowi menjabat sebagai Wali Kota Solo, Nana menjabat Kapolresta Solo.

Daftar Nama 8 Kapolda yang Diganti

Kapolri Jenderal Pol Idham Azis menunjuk Inspektur Jenderal Fadil Imran sebagai Kapolda Metro Jaya.

Baca Juga: Gagah Berani Lawan Ancaman Ustadz Maaher At-Thuwailibi, Siapa Sangka Wanita Ini Justru Paling Ditakuti Nikita Mirzani, Simak Alasannya

Fadil yang sekarang menjabat Kapolda Jatim akan menggantikan Irjen Pol Nana Sudjana yang dicopot lantaran dianggap tak bisa mengendalikan pelanggaran protokol kesehatan.

Keputusan Kapolri tersebut tertuang dalam ST/3222/XI./KEP/2020 tertanggal 16 November 2020 dan ditandatangani oleh Asisten Sumber Daya Manusia Irjen Pol Sutrisno Yudi Hermawan.

Tak hanya Kapolda Metro Jaya, Kapolda Jawa Barat pun ikut dicopot.

Baca Juga: Blak-blakan Hina Iklan Billboard Podcast Deddy Corbuzier, Ivan Gunawan Curiga Sang Mentalist Sudah Lakukan Ini Pada Kekasihnya

Berikut daftar lengkap kapolda yang dimutasi:

  1. Kapolda Bali Irjen Pol Petro Golose
Dimutasi sebagai Pati Bareskrim Polri (persiapan penugasan di luar struktur).

  1. Kapolda Maluku Irjen Pol Baharuddin Djafar.
Dimutasi sebagai Analis Kebijakan Utama Baharkam Polri.

  1. Kapolda Kalsel Irjen Pol Nico Afinta.
Dimutasi sebagai Kapolda Jatim.

Baca Juga: Alih-alih Ikuti Permintaan Pemerintah Usai Kembali dari Arab Saudi, Habib Rizieq Siap Gelar Pesta Pernikahan di Tengah Pandemi, Ternyata Sudah Dapat Izin dari Sosok Ini

  1. Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sujana.
Dimutasi sebagai Korsahli Kapolri.

  1. Kapolda Jatim Irjen Pol Fadil Imran.
Dimutasi sebagai Kapolda Metro Jaya.

  1. Kapolda Maluku Utara Irjen Pol Rikwanto.
Dimutasi sebagai Kapolda Kalsel.

Baca Juga: Ikut-ikut Sentil Massa Penjemput Habib Rizieq, Denny Siregar Ciut Nyali Usai Ditegur Sosok Ini Hingga Hapus Tweetnya, Warganet Langsung Sinis: Banci!

  1. Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Rudy Sufahriadi.
Dimutasi sebagai Widyaiswara Kepolisian Utama Tk I Sespim Lemdiklat Polri.

  1. Kapolda Jambi Irjen Pol Firman Shantyabudi.
Dimutasi sebagai Aslog Kapolri.

Ferdy Sambo jadi Kadiv Propam

Baca Juga: Jumlah Penerima BLT Karyawan Gelombang 2 Berkurang, Ternyata Ini Penyebab Subsidi Gaji Belum Ditransfer Ke Rekening BCA BRI Mandiri dan BNI

Selain rotasi, ada juga perwira yang mendapat promosi. Satu di antaranya adalah Brigjen Pol Ferdy Sambo.

Ia dipromosikan sebagai Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri.

Ferdy resmi menggantikan Irjen Ignatius Sigit Widiatmono yang meninggal dunia akibat penyakit komplikasi, Jumat (30/10).

Baca Juga: Heboh, Pertama Kalinya Pejabat Korea Utara Punya Akun Twitter, Ternyata Ini Isi Cuitannya

Dengan posisi baru ini, lulusan Akademi Kepolisian Tahun 1994 yang sebelumnya menjabat Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri otomatis mendapat tambahan satu bintang di pundaknya menjadi inspektur jenderal.

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest