Follow Us

Dapat Ucapan Selamat dari Jokowi, Joe Biden Malah Jadi Musuh No 1 Pemimpin Negara Besar Ini, Ternyata Begini Penjelasannya

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Rabu, 11 November 2020 | 21:12
Kamala Haris wakil Presiden AS dampingi Joe Biden Presiden AS
IG Kamala Haris

Kamala Haris wakil Presiden AS dampingi Joe Biden Presiden AS

Presiden Rusia Vladimir Putin bersama Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan
kremlin.ru

Presiden Rusia Vladimir Putin bersama Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan

Beberapa minggu jelang pemilihan presiden AS, pejabat Kremlin menyatakan Rusia jauh dari kesepakatan nuklir dengan Amerika Serikat.

Gedung Putih menolak usulan Putin untuk mempertahankan kesepakatan besar terakhir, New Start, tetap hidup.

Perjanjian tersebut berakhir pada Februari 2021.

Ketika negosiasi senjata terurai, Rossiya-24, sebuah stasiun televisi pemerintah, menyiarkan pertemuan Putin dengan Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov sehingga seluruh bangsa dapat menyaksikan reaksi Putin:

Baca Juga: Dipastikan Jadi Pemenang Pilpres AS 2020, Ternyata Joe Biden Berusaha Kubur Tragedi Keluarganya, Ini Rekam Jejak Mantan Wakil Barack Obama

"Jadi kita memiliki ancaman yang jelas untuk meninggalkan dunia tanpa kesepakatan ini?" Putin bertanya.

Lavrov menegaskan tanpa dokumen lain yang akan memberikan pendekatan timbal balik untuk mempertahankan stabilitas strategis.

Baca Juga: Jadi Pengacara Bertarif Rp 167 Miliar, Hotman Paris Langsung Bongkar Keanehan dalam Kasus Uang Hilang Atlet E-Sport Winda Earl di Maybank

Ahli Kremlinologi yang berbasis di Washington Nikolay Zlobin meramalkan Rusia akan menjadi musuh Amerika No. 1 di bawah kepresidenan Biden.

Zlobin mengatakan kepada kantor berita Interfax sanksi ekonomi terhadap Rusia di bawah kepemimpinan presiden Demokrat tidak akan ada habisnya.

"Putin akan menunggu keputusan resmi dari hasil pemilu, sertifikasi dari negara bagian, sebelum memberi selamat kepada Biden," kata Sergei Markov, seorang analis yang dekat dengan Kremlin, kepada The Daily Beast.

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest