Winda Earl atau Winda Lunardi menuntut pengembalian dananya, karena tersangka merupakan pegawai yang saat itu bekerja untuk Maybank.
"Segala apapun yang dia lakukan adalah karyawan Maybank. Klien kami tidak pernah menandatangani blanko kosong, hanya tanda tangan pendaftaran penbukaan rekening. Di luar itu saya pastikan tidak ada," tutur Joey.
Tabungan atlet e-sport Winda Lunardi alias Winda Earlsebesar Rp 22 miliar di Maybank sudah hilang sejak tahun 2016 silam.
Namun yang jadi pertanyaan mengapa hal itu baru dilaporkan tahun 2020.
Kuasa Hukum Maybank Hotman Paris mengatakan berdasarkan catatan yang ada, uang di rekening Winda telah dikosongkan Kepala Cabang Maybank Cipulir, A pada tahun 2016.
"Justru kenapa baru mereka lapor Mei 2020? Jadi pelapor ini Winda baru bikin laporan Mei 2020. Itu jadi pertanyaan kita," kata Hotman, Senin (9/11/2020).
Hotman menceritakan pihaknya tidak habis pikir mengapa Winda baru melaporkan kasus tersebut pada Mei 2020 setelah sekian lama dirugikan oleh tersangka.
"Ada apa ini? jangan-jangan sibuk dulu saling bicara-bicara, entah siapa lah. Anda bisa menganalisis sendiri, kita tak mau mencemarkan nama baik," ungkapnya.
Sementara itu Head Financial Crime Compliance National Anti Fraud Maybank Andiko mengatakan bahwa pihaknya telah mempunyai bukti-bukti ada kejanggalan lainnya.
"Ada beberapa keanehan lain yang di sini tidak bisa kami sampaikan. Tapi akan kami sampaikan di pengadilan," ungkapnya.