Selain itu, Faisal memperkirakan karakteristik presiden yang diusung Partai Demokrat akan menekan defisit dan menaikkan pajak bagi orang kaya di Amerika Serikat.
Dengan begitu, ekonomi negeri Paman Sam itu akan lebih kuat lagi.
“Artinya strength dollar AS karena defisitnya turun. Nah akibatnya rupiahnya melemah.
Jadi faktor eksternalnya yang bersifat heksogen itu dari AS very unfortunate,” ungkapnya.

Debat antara Donald Trump dan Joe Biden
Fakta menarik lainnya, lanjut Faisal, jika presiden AS berasal dari Partai Demokrat, maka ekonomi Indonesia akan terganggu.
Hal tersebut pernah terjadi di saat tahun 1998 lalu.
“Inget enggak pas Pak Soeharto jatuh? itu kan Presidennya Partai Demokrat. Nah kalau republik yang penting bisnis, perusahaan minyaknya diminta dikasih fasilitas, Freeportnya jangan diganggu, yang gitu-gitu dan GSP dikasih,” ujarnya.
(VOA Indonesia/Kompas.com)