Follow Us

Sengaja Buru-buru Kuasai Isi UU Cipta Kerja Karena Uang, Hotman Paris Malah Ingatkan Buruh Penolak Omnibus Law: Hati-hati Bisa Makin Meluas

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Jumat, 09 Oktober 2020 | 08:47
Aparat Kepolisian bersitegang dengan pendemo di kawasan Harmoni, Jakarta, Kamis (8/10/2020). Demonstrasi menolak UU Cipta Kerja berlangsung ricuh. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
TRIBUNNEWS

Aparat Kepolisian bersitegang dengan pendemo di kawasan Harmoni, Jakarta, Kamis (8/10/2020). Demonstrasi menolak UU Cipta Kerja berlangsung ricuh. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

Pengunjuk rasa membakar Halte Transjakarta saat berunjuk rasa menolak UU Cipta Kerja di Jalan MH Thamrin, Jakarta, Kamis (8/10/2020). Hari ini aksi unjuk rasa penolakan pengesahan Undang-Undang Cipta Kerja terjadi di berbagai daerah di Indonesia, termauk Ibukota Jakarta. THE JAKARTA POST/SETO WARDHA
THE JAKARTA POST

Pengunjuk rasa membakar Halte Transjakarta saat berunjuk rasa menolak UU Cipta Kerja di Jalan MH Thamrin, Jakarta, Kamis (8/10/2020). Hari ini aksi unjuk rasa penolakan pengesahan Undang-Undang Cipta Kerja terjadi di berbagai daerah di Indonesia, termauk Ibukota Jakarta. THE JAKARTA POST/SETO WARDHA

Sementara itu, pengacara kondang Hotman Paris Hutapea mengingatkan warga Indonesia terhadap waspada terhadap penularan wabah corona atau Covid-19.

Pernyataan itu disampaikan Hotman Paris di tengah terjadinya gelombang demonstrasi kelompok buruh di berbagai daerah untuk menolak pengesahan UU Omnibus Law Cipta Kerja.

Hotman menilai, kerumunan berpotensi membuat klaster baru penyebaran Covid-19. Menyusul hingga kini kasus positif Covid-19 di Indonesia belum menunjukan tanda-tanda membaik.

Baca Juga: Terbongkar, Pakai Baju Hitam Hingga Susupi Demo UU Cipta Kerja, Ini Motif Kelompok Massa yang Sengaja Bikin Rusuh Aksi Buruh

"Kepada warga Indonesia, hati-hati dengan semakin banyaknya demo, makin banyak kumpul corona bisa semakin meluas," tutur Hotman dalam video yang diunggah di akun Instagramnya, Kamis (8/10/2020).

Hotman mencontohkan, di Amerika Serikat setiap ada demonstrasi atau peringatan hari bersejarah pasti menimbulkan klaster baru penularan Covid-19. Namun, klaster baru itu baru terdeteksi seminggu setelah demonstrasi berlangsung.

"Itu yang terjadi di Amerika. Setiap ada kumpul di Amerika atau acara demo, atau hari peringatan hari bersejarah, biasanya seminggu kemudian positif corona meningkat. Hati-hati bahaya," tutur Hotman sambil telanjang dada.

Baca Juga: Demo Buruh Berujung Ricuh, Aksi Unjuk Rasa Disusupi Massa Baju Hitam, Kelompok Ini Disebut Biang Keroknya

Pengunjukrasa yang berasal dari buruh, mahasiswa, dan pelajar terlibat bentrok dengan polisi saat unjuk rasa di sekitar Patung Kuda Jakarta, Kamis (8/10/2020). Mereka menuntut pemerintah untuk membatalkan UU Cipta Kerja yang dinilai memberatkan pekerja. TRIBUNNEWS/HERUDIN
TRIBUNNEWS

Pengunjukrasa yang berasal dari buruh, mahasiswa, dan pelajar terlibat bentrok dengan polisi saat unjuk rasa di sekitar Patung Kuda Jakarta, Kamis (8/10/2020). Mereka menuntut pemerintah untuk membatalkan UU Cipta Kerja yang dinilai memberatkan pekerja. TRIBUNNEWS/HERUDIN

Sebelum itu, Hotman mengaku usai bergadang menyelesaikan pekerjaannya di rumah. Dia menunjukan ruang kerjanya yang memperlihatkan sebuah tumpukan kertas.

"Hotman kerja dari jam 3 subuh di teras rumah, tuh lihat tuh banyak kasusnya tuh (menunjuk tumpukan kertas). Hotman dikawal pasukan India, ayo kerja keras itu ada Undang Undang Omnibus Law, tuh tebel banget tuh Undang Undang Omnibus Law, perkara bisnis Hotman sangat besar-besar ya, perkara Hotman sangat besar-besar, namun tetap tidak menyerah bekerja terus," tukasnya.

Editor : Fotokita

Latest