Follow Us

Dituding Jadi Mafia Judi di Indonesia, Taipan yang Dekat dengan Jenderal Kepercayaan Soeharto Malah Santai Lakukan Hal Ini

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Rabu, 30 September 2020 | 06:26
Tomy Winata dan Gatot Nurmantyo
dok. NET

Tomy Winata dan Gatot Nurmantyo

Tomy Winata dikabarkan termasuk satu di antara sembilan anggota mafia judi bersandi "Sembilan Naga" yang beroperasi di Indonesia, Malaysia, Singapura, Hong Kong, dan Makao.

Pada Mei 2000, Tomy Winata ditengarai menjalankan bisnis judi besar-besaran di Kepulauan Seribu sehingga Abdurrahman Wahid yang kala itu menjabat sebagai Presiden RI menyerukan agar Tommy Winata ditangkap.

Namun, saat inspeksi mendadak yang dilakukan oleh aparat dan Komisi B Bidang Pariwisata DPRD DKI Jakarta ke pulau itu dilaksanakan, tidak ada satupun bukti yang menunjukkan bahwa Tomy Winata menjalankan bisnis perjudian di sana.

Baca Juga: Dipuji Punya Nyali Kejar Utang Pangeran Cendana, Jokowi Kini Malah Dituding Bikin Blunder Lagi Karena Turuti Permintaan Prabowo Ini

Selain itu, berkaitan dengan Peristiwa 27 Juli 1996, Tomy Winata dituding memiliki andil dalam penyerbuan kantor DPP PDI di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat karena pada malam sebelumnya terjadi konsentrasi massa penentang Megawati di seputar Sudirman Central Business District.

Tomy Winata juga dituduh berada di balik penyerangan kantor Himpunan Masyarakat Untuk Kemanusiaan dan Keadilan (Humanika) di Jakarta, pertengahan tahun 2002.

Pada Maret 2003, Tomy Winata kembali dituding menjadi tokoh di balik layar pengerahan dua ratusan massa yang berunjuk rasa memprotes tuduhan terlibatnya Tomy Winata dalam peristiwa terbakarnya pasar Tanah Abang yang dimuat dalam majalah Tempo edisi 3 pada 9 Maret 2003.

Baca Juga: Gadis di China Tewas Karena Tersedak, Wanita Bekasi Ini Lumpuh Akibat Minum Boba, Begini Fakta Sebenarnya

Aksi unjuk rasa tersebut berbuntut pada tindak kekerasan terhadap tiga wartawan Tempo dan pemimpin redaksinya serta perusakan gedung majalah dan koran tersebut.

Kerap dihujani dengan isu miring, Tomy Winata menanggapi santai hal itu.

Menurut Tomy, tuduhan-tuduhan negatif yang diarahkan kepadanya adalah hal yang wajar, sehingga tidak perlu ditanggapi secara berlebihan.

Tomy Winata memilih untuk menikmati tuduhan-tuduhan miring tadi sekaligus menjadiakannya sebagai bahan koreksi. (*)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Latest