Kakinya kemudian mengalami lumpuh sementara. Ranya lalu memutuskan untuk memeriksakan kondisinya ke dokter pada Maret 2020, dan didiagnosis Diabetes Melitus tipe-2.
"Dibawa ke dokter umum, bilangnya cuma kekurangan vitamin D. Ternyata masih terasa berkedut, bahkan pas jalan kayak meleyot (layu) gitu kakinya.
Akhirnya dibawa ke dokter penyakit dalam dan dicek ternyata sudah DM (diabetes melitus) tipe-2," kata dia.
Namun, benarkah terlalu banyak mengonsumsi boba atau bubble tea bisa sebabkan diabetes hingga kelumpuhan?
Menjawab persoalan ini, pada Senin (28/9/2020) Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Endokrin, Metabolik dan Diabetes dr Wismandari Wisnu SpPD-KEMP menjelaskan.

Ilustrasi boba milk tea
Menurut Wismandari, seseorang yang banyak konsumsi makanan atau minuman mengandung lemak dan gula, maka akan mudah terkena diabetes.
"Tapi ini bukan proses yang cepat, perlu waktu agar gula darah seseorang bisa naik, kemudian menjadi pre diabetes dan akhirnya menjadi diabetes," kata dia.
Bahayanya, ketika sudah dalam kondisi diabetes pun, terkadang seseorang belum mengalami gejala, sehingga tidak segera berkonsultasi dengan ke dokter.
Wismandari mengatakan, seringkali pasien datang kepada dokter justru karena komplikasi dari diabetes, seperti berikut: