Follow Us

Pantas KKB Papua Makin Berani Perang Lawan TNI Polri, Otonomi Khusus Papua Sebentar Lagi Habis, Indonesia Bakal Tanggung Kerugian Ini Bila Tanah Cenderawasih Lepas dari NKRI

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Senin, 28 September 2020 | 07:41
Ilustrasi - KKB Papua.
Facebook TPNPB

Ilustrasi - KKB Papua.

Setelah diskusi di antara para menteri, Pemerintah Indonesia telah menegaskan posisinya dan akan terus memberikan dana otonomi khusus dan memperpanjang kerangka waktu undang-undang Otonomi Khusus Papua.

Baca Juga: Tolong Anak Putus Sekolah yang Pernah Viral, Baim Wong Syok Dengar Kabar Terkini Sang Anak: Udah Habis Kata Mama

Benny Wenda menjadi pembicara di TEDxSydney bersama Jennifer Robinson pada 2013 silam
YouTube TEDxSydney

Benny Wenda menjadi pembicara di TEDxSydney bersama Jennifer Robinson pada 2013 silam

Keputusan itu memicu kemarahan Benny Wenda Ketua Liberation Movement of West Papua, yang menulis:

Pada tahun 1969, setelah “pemungutan suara” palsu untuk melegitimasi penjajahan Indonesia di Papua Barat, Indonesia berjanji bahwa kami akan menjadi daerah otonom di Indonesia. Sebagai daerah “otonom” selama 30 tahun ke depan, ratusan ribu orang Papua Barat, termasuk sebagian besar keluarga saya, dibunuh oleh militer dan polisi Indonesia. Dari operasi militer brutal di dataran tinggi Papua tahun 1977-81 ("Operasi Koteka" dan "Operasi Sapu Bersih") hingga pembunuhan massal, pemerkosaan dan penyiksaan ratusan orang di Pulau Biak pada tahun 1998, "otonomi" palsu ini bagi kami berarti satu hal - genosida.

Baca Juga: Terawangannya Jarang Meleset, Mbak You Ingatkan Ada Air Laut Pindah Ke Darat, Ternyata Riset Tim ITB Beberkan Hasil yang Sama

Berbicara mengenai Bumi Cenderawasih, kekerasan antara Tentara Nasional Indonesia (TNI) dengan sejumlah kelompok masyarakat Papua masih sering terjadi.

Seperti, sejumlah bentrokan yang terjadi pada tahun 2019 yang menelan korban sedikitnya 15 orang.

Atau protes yang meluas juga terjadi pada Agustus 2019 menyusul sebuah insiden di kota Surabaya, Jawa, di mana 43 siswa Papua ditangkap oleh polisi atas klaim mereka telah memfitnah bendera Indonesia, sementara orang-orang lainnya melontarkan hinaan rasisme dan meneriakkan agar orang Papua diusir atau dibantai.

Protes berikutnya menyebabkan sejumlah bangunan pemerintah dan komersial dihancurkan atau dibakar.

Baca Juga: Sesumbar Jadi Prajurit Sejatinya Prabowo Subianto, Ahmad Dhani Koar-koar di Depan Kevin Aprilio Sanggup Bongkar Kecurangan Ini: Partai Saya yang Berkuasa, Jadi Bisalah

Seorang anggota KKB Papua yang paling dicari sejak 2011 telah tertangkap.
Antara

Seorang anggota KKB Papua yang paling dicari sejak 2011 telah tertangkap.

Editor : Fotokita

Latest