Dalam kesempatan itu, Rocky Gerung menilai ada nomena atau sesuatu yang tidak terlihat di balik fenomena yang sedang dialami oleh Puan.
Menurutnya, nomena tersebut adalah justru merupakan bentuk ketidakpuasan ataupun kebencian terhadap pemerintah itu sendiri.
"Artinya di belakang suatu yang terlihat sebagai fenomena ada nomena atau yang tidak terlihat," ujar Rocky Gerung.
"Yang tidak terlihat itu adalah sinisme terhadap istana sebetulnya yang direalisasikan melalui ucapan Puan, jadi sekali lagi ini akumulasi saja," jelasnya.
"Sebetulnya saya kasihan juga Puan, sebetulnya dia enggak layak dapat hukuman itu karena mungkin sekali kurang bijak mengucapkan kalimat itu," ungkapnya.
"Tapi saya kira dia enggak maksudkan untuk menghina."
Lebih lanjut, Rocky Gerung memahami bahwa apapun maksud yang sebenarnya dari Puan tidak akan menyurutkan niatan bagi pihak-pihak tertentu untuk menjatuhkan rezim penguasa saat ini.
Terlebih menurutnya, Puan sendiri masuk di dalam lingkaran Partai PDI Perjuangan, bersama Ketua Umum yang sekaligus merupakan ibunya, Megati Soekarnoputri dan juga Presiden Joko Widodo ( Jokowi ).
"Namun demikian susah untuk kita hambat arus yang menganggap bahwa Puan, Mega, PDIP, Jokowi itu satu paket," kata Rocky Gerung.