"Jadi ini memang sebetulnya paket yang kebetulan tali yang paling lemah adalah Puan karena dia mengucapkan," tutupnya.
Sementara itu menanggapi sikap dari masyarakatMinangyang diwakili oleh anak-anak mudanya dengan membawa ke ranah hukum, menurutRocky Gerungada maksud tertentu.
Dikatakannya selain memang untuk mencari keadilan tetapi juga kemungkinan untuk menguji kualitas dari Undang-undang ITE.
Yakni apakah memang Undang-undang tersebut mempan untuk menjerat para penguasa itu sendiri.
"Tapi kalau perdamaian itu hendak diselesaikan secara hukum juga itu masuk akal," katanya.
"Karena anak-anak mudaMinangsebetulnya mau menguji apakah Undang-udang ITE itu berlaku imparsial, ternyata polisi menolak kan itu dianggap sebagai delik pers," ungkapRocky Gerung.
"Akhirnya bertumbuh lagi kecurigaan kenapa kalau soal paket kekuasaan kita dianggap kurang memenuhi unsur delik, sehingga ditolak oleh Bareskrim," lanjutnya.

Puan Maharani dan Megawati Soekarnoputri.
Namun setelah laporan tersebut sudah ditolak,Rocky Gerungmenyakini bahwa sikap dari kepolisian memberikan atau menambah keyakinan soal kondisi hukum di Tanah Air.