Menurut Erick, penunjukan Andika merupakan keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Presiden berpandangan, penanganan Covid-19 membutuhkan kehadiran TNI.
Secara detail, Erick mengatakan, kehadiran TNI adalah untuk memastikan kedisiplinan masyarakat menerapkan protokol kesehatan.
Hal itu merupakan jangka pendek yang harus dilakukan.
Baca Juga: Resmi Dibuka Hari Ini, Begini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 4
"Kedisiplinan, diharapkan mengamankan masyarakat. Bukan berarti melakukan kewenangan menghukum, tapi mendisiplinkan, adalah langkah utama yang harus kita lakukan," ujar dia.
"Tugas TNI memaksimalkan tingkat disiplin protokol Covid-19 di masyarakat terjaga di 83.000 kelurahan dan desa serta proses imunisasi vaksin di tahun depan bisa berjalan baik bersama Kemenkes, Kemendikbud, PMI, dan tentu Polri," tambah Erick.
Sementara Jenderal Andika Perkasa digadang-gadang jadi Panglima TNI hingga sibuk urusi Covid-19, Komunitas Urut Sewu Bersatu dan Forum Paguyuban Petani Kebumen Selatan (FPPKS) mengecam sikap arogansi aparat TNI AD.
Pasalnya, latihan menembak yang digelar di pesisir Urut Sewu, Desa Setrojenar, Kecamatan Buluspesantren, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, pada Rabu (26/8/2020) telah merusak sejumlah tanaman melon di kebun yang digarap petani.

Kondisi tanaman melon di Urut Sewu, Desa Setrojenar, Kecamatan Buluspesantren, Kebumen, Jawa Tengah.
"Kami atas nama Urut Sewu Bersatu (USB) dan Forum Paguyuban Petani Kebumen Selatan (FPPKS) mengecam tindakan perusakan tanaman tersebut dan menyayangkan kelambanan pemerintah dalam menangani konflik di Urutsewu," terang Sekretaris Urut Sewu Bersatu, Widodo Sunu Nugroho dalam keterangan tertulisnya, Jumat (28/8/2020).