Hizbullah sendiri berusaha menangkis teori bahwamereka telah menyimpan senjata di pelabuhan Beirut untuk menyerang pelabuhan Haifa.
Bahkan Hizbullah mengatakan tidak sama sekali bertanggung jawab atas aktivitas pelabuhan dan bahkan ia mengatakan tidak tahu banyak tentang pelabuhan Beirut.
"Kami tidak mengatur pelabuhan, atau mengelolanya, kami juga tidak ikut campur di dalamnya."
"Kami juga tidak tahu apa yang sedang terjadi di sana tanggung jawab kami adalah melakukan perlawanan (Israel)."
"Kami tahu lebih banyak tentang pelabuhan Haifa daripada pelabuhan Beirut," kata Nasrallah.
Sementara itu dalam menanggapi dugaan Presiden Lebanon, Michel Aoun tentang adanya intervensi asing, Nasrallah hampir tidak menyebutkan Israel selama pidatonya.
"Mereka yang bertanggung jawab akan diperlakukan seperti sekutu, suatu agama atau sekte, itu tidak relevan."

Pemandangan yang menunjukkan kondisi Beirut, Lebanon, pada 5 Agustus 2020 setelah ledakan yang menghantam sehari sebelumnya (4/8/2020), menewaskan 100 orang dan melukai ribuan lainnya.
"Siapa pun mereka, apa pun keluarga atau sekte atau partainya, keadilan harus ditegakkan," kata Nasrallah.
Nasrallah menyebutkan bahwa spekulasi tentang Hizbullah penyebab terjadinya ledakan besar di Beirut, adalah tuduhan bermotif politik dan hanya untuk menyalahkan Hizbullah.