Follow Us

Hizbollah Matian-matian Bantah Tudingan, Ahli Dinamit Ini Bersikukuh Penyebab Ledakan Beirut Karena Misil Militer, Begini Bukti Kuatnya

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Rabu, 12 Agustus 2020 | 18:14
Seorang pria yang terluka dibantu saat berjalan melewati puing-puing di distrik Gemmayzeh, Beirut, Lebanon, usai terjadinya ledakan susulan, Selasa (4/8/2020). Sebanyak 73 orang tewas dan ribuan lainnya dilaporkan terluka dari insiden dua ledakan besar yang mengguncang Beirut tersebut.
AFP/MARWAN TAHTAH

Seorang pria yang terluka dibantu saat berjalan melewati puing-puing di distrik Gemmayzeh, Beirut, Lebanon, usai terjadinya ledakan susulan, Selasa (4/8/2020). Sebanyak 73 orang tewas dan ribuan lainnya dilaporkan terluka dari insiden dua ledakan besar yang mengguncang Beirut tersebut.

Fotokita.net - Pada Selasa (4/8/2020) ibu kota Lebanon, Beirut, diguncang dua ledakan besar. Peristiwa ini merenggut sedikitnya 135 nyawa manusia dan ribuan warga lainnya mengalami luka-lika.

Melihat besarnya ledakan dan dampaknya, membuat orang-orang bertanya, apa penyebab ledakan di Beirut?

Penyebab ledakan di Beirut, Lebanon memang masih menjadi misteri.

Ada banyak spekulasi yang bermunculan terkait ledakan hebat ini.

Seperti kelalaian dalam penyimpanan dan pengawasan yang tepat terhadap ratusan ton amonium nitrat, kepemimpinan korup yang mengesampingkan keselamatan masyarakat, hingga teori keterlibatan kelompok teroris.

Terkait keterlibatan kelompok teroris, nama Hizbullah, sebuah kelompok yang menduduki Lebanon santer terdengar.

Baca Juga: Belum Lagi Kering Tangis Akibat Ledakan Dahsyat di Pelabuhan Beirut, Kini Lebanon Dihantam Masalah Baru yang Justru Luput dari Sorotan Dunia

Apalahi faktanya kelompok ini dianggap sebagai organisasi teroris oleh Amerika Serikat, Israel, Kanada, dan Australia.

Melansir The Times of Israel pada Jumat (7/8/2020), Israel membantah spekulasi keterlibatan pihaknya dalam ledakan Beirut.

Disusul pernyataan dari kelompok Hizbullah.

Pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, bersikeras mengatakan bahwa Hizbullah maupun Israel tidak terlibat.

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Latest