Follow Us

Sebut Jokowi Lebih Otoriter Dibanding Rezim Pak Harto, Rocky Gerung Nilai Gibran Dikorbankan Demi Ambisi Presiden: Cari Keuntungan dari Jabatan Politik

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Minggu, 02 Agustus 2020 | 14:24
Achmad Purnomo bersama Gibran Rakabuming Raka.
Tribunnews.com

Achmad Purnomo bersama Gibran Rakabuming Raka.

"Saya enggak tahu Gibran yang hari ini dipercakapkan orang, apakah ayahnya juga memaksudkan dia sebagai anak panah kehidupan atau anak panah kekuasaan," ujar Rocky Gerung.

Baca Juga: Masih Bau Kencur Sudah Berhubungan Intim dengan Banyak Laki-laki, Dosa Anak Perempuan yang Baru Lulus Sekolah Ini Akhirnya Terbongkar Setelah Bayi yang Dibuangnya Dimakan Biawak

Melihat situasi saat ini, Rocky Gerung menuding Jokowi menggunakan anak panahnya untuk kekuasaan, yang tak lain adalah bentuk dari nepotisme.

"Kalau dia anak panah kehidupan, maka ada wisdom, yaitu sang ayah pasti mengarahkan anak panahnya supaya menjadi contoh di masa depan, menjadi contoh dari berhentinya nepotisme," jelas Rocky Gerung.

"Tetapi justru sang ayah menjadikan anak panahnya itu contoh buruk dari nepotisme," sambungnya.

Gibran Rakabuming Raka blusukan
Kompas

Gibran Rakabuming Raka blusukan

Bukan sekedar nepotisme yang merujuk pada masih dalam batas keponakan.

Karena Gibran merupakan anak kandung dari Jokowi sendiri, Rocky mengatakan majunya Gibran di Pilkada 2020 sebagai contoh dari nepotisme paling buruk.

"Jadi bukan nepos lagi, ini sudah sonsisme, putraisme, dan itu bagian paling buruk dari demokrasi."

Lebih lanjut dikutip dari kanal YouTube Rocky Gerung Official, Rocky menyebut Jokowi jauh lebih buruk dari rezim Soeharto yang menganut sistem otoriter.

“Dulu Pak Harto angkat Mbak Tutut, kita semua protes waktu itu. Tapi akhirnya kita mengerti karena saat itu sistemnya otoriter."

Baca Juga: Salah Tingkah Dibilang Sapi Kurbannya Lebih Berat dari Punya Jokowi, Raffi Ahmad Mendadak Kena Semprot Ibunda Nagita Slavina Gegara Urusan Satu Ini: Sombong Banget!

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Latest