Follow Us

Punya Senjata Mematikan yang Bisa Bikin Indonesia Porak Poranda, Terungkap Akal-akalan Australia Ikut Musuhi Tiongkok di Laut China Selatan: Tak Ada Makan Siang Gratis

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Selasa, 28 Juli 2020 | 14:07
ILUSTRASI. Kapal induk AS dan Australia di Laut China Selatan.
Australia Department Of Defence/via Kontan

ILUSTRASI. Kapal induk AS dan Australia di Laut China Selatan.

Fotokita.net - Perdana Menteri Australia Scott Morrison telah memutuskan untuk menghabiskan uang banyak untuk pertahanan negaranya walaupun sedang krisis ekonomi.

Tidak tanggung-tanggung, Australia gelontorkan Rp 2.808.384.064.200.000,00 atau hampir 3 Quadrillion Rupiah untuk membangun ketahanan mereka.

Seperti diketahui, Australia telah menyusul langkah Amerika Serikat menolak klaim Tiongkok atas Laut China Selatan karena tidak sesuai dengan konvensi PBB UNCLOS 1982.

Mengutip news.com.au, Australia sedang membangun benteng, hal yang justru membuat China berang.

Baca Juga: Tak Cuma Hukuman 3 Bulan Kerja Paksa Buat Warga yang Ogah Pakai Masker, Kim Jong Un Juga Jatuhkan Sanksi Berat Ini Bagi Penduduk Korea Utara yang Doyan Menonton Drama Korea

Uang itu digelontorkan ke perang siber, sistem ketahanan bawah laut, jaringan komunikasi luar angkasa, dan misil dengan jangkauan yang jauh.

Morrison ingatkan warganya jika Australia merupakan pusat ketegangan kekuatan besar di dunia.

Risiko salah perhitungan dan konflik akan meningkat berkali-kali lipat.

"Kita hidup di Indo-Pasifik, dan kita ingin Indo-Pasifik yang berdaulat, terbuka, bebas dari koersi dan hegemoni," ujarnya tanpa sebutkan ancaman tertentu.

Baca Juga: Seusai Hukum Warganya yang Tak Pakai Masker 3 Bulan Kerja Paksa, Kim Jong Un Akhirnya Mau Bongkar Kasus Pertama Covid-19 di Korea Utara, Satu Kota Ini Jalani Lockdown

Ancaman tersebut memang cukup nyata bagi Australia.

India, Nepal, Bhutan, Vietnam, Malaysia, Filipina, Jepang. Negara-negara itu adalah negara yang telah menghadapi ketegangan militer di perbatasan mereka minggu-minggu terakhir ini.

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Latest