Follow Us

Ironis, Digadang-gadang Jokowi Sebagai Penanda Hidup Bersama Covid-19, Pemerintah Akhirnya Putuskan Hapus Istilah Ini Setelah Sulit Dipahami Masyarakat

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Minggu, 12 Juli 2020 | 14:27
Jokowi akan kembali hadiri pembukaan mal di Bekasi di tengah pandemi corona
Tangkap layar youtube/Sekretariat Presiden

Jokowi akan kembali hadiri pembukaan mal di Bekasi di tengah pandemi corona

Sebanyak 30 hingga 40 ribu personel TNI diterjunkan di empat provinsi dan 25 kabupaten/kota.

Mereka disebar di 1.800 titik keramaian seperti pasar dan mal. Jika efektif, pengerahan TNI dan Polri akan dilebarkan ke daerah-daerah lainnya.

Baca Juga: Untung Tak Dapat Diraih, Malang Tak Dapat Ditolak: Mudik ke Rumah Nenek di Tasikmalaya Rupanya Sudah Dijual, Keluarga dari Jakarta Akhirnya Tidur di Emperan Toko

Pemerintahan Jokowi mengaku istilah new normal kurang tepat.
via Kompas.com

Pemerintahan Jokowi mengaku istilah new normal kurang tepat.

Pemerintah menyatakan ada tiga indikator yang dipertimbangkan untuk menerapkan normal baru.

Pertama, tingkat penularan atau Ro (reproductive number) harus di bawah 1 selama dua minggu berturut-turut.

Saat ini Ro secara nasional masih di angka 2,5. Artinya, satu orang bisa menularkan ke dua atau tiga orang.

Kedua, kapasitas tempat tidur rumah sakit dan IGD untuk pelayanan Covid-19 harus lebih besar dari jumlah kasus baru yang memerlukan perawatan.

Baca Juga: Walaupun Usianya Sudah Menginjak 94 Tahun, Mantan Perdana Menteri Malaysia Ini Tak Terinfeksi Virus Corona. Apa Resep Rahasianya?

Terakhir, pengetesan setidaknya harus mencapai 3.500 tes per 1 juta penduduk. Saat ini jumlah tes Indonesia masih rendah, yakni 743 per 1 juta penduduk.

Masih jauh untuk mencapai angka 3.500 per 1 juta penduduk. Dengan kapasitas yang sudah meningkat hingga 10-12 ribu tes per hari pun masih butuh satu bulan untuk mencapai 1.800 tes per 1 juta penduduk secara nasional.

Baca Juga: Anak Jokowi Dapat Tantangan Tukar Nasib dengan Netizen Pengangguran, Jawaban Menohok Kaesang Langsung Bikin Si Penantang Terdiam Seribu Bahasa: Saya Tunggu!

Editor : Fotokita

Latest