Follow Us

Ironis, Digadang-gadang Jokowi Sebagai Penanda Hidup Bersama Covid-19, Pemerintah Akhirnya Putuskan Hapus Istilah Ini Setelah Sulit Dipahami Masyarakat

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Minggu, 12 Juli 2020 | 14:27
Jokowi akan kembali hadiri pembukaan mal di Bekasi di tengah pandemi corona
Tangkap layar youtube/Sekretariat Presiden

Jokowi akan kembali hadiri pembukaan mal di Bekasi di tengah pandemi corona

Juru bicara pemerintah untuk penanganan covid-19 Achmad Yurianto saat memberikan keterangan mengenai update corona di Indonesia.
Dok BNPB via Kompas.com

Juru bicara pemerintah untuk penanganan covid-19 Achmad Yurianto saat memberikan keterangan mengenai update corona di Indonesia.

Baca Juga: Pedangdut Bertubuh Aduhai Goyang Panas di Depan Mempelai Laki-laki, Bukannya Naik Darah, Pengantin Perempuan Malah Lakukan Hal yang Tak Disangka-sangka Ini

Banyak masyarakat yang tidak paham lantaran istilah New Normal menggunakan bahasa asing.

"Pemahaman menggunakan 'new normal' sendiri, karena ada unsur bahasa asingnya, kemudian tidak mudah dipahami," kata Brian.

Brian mengatakan New Normal seharusnya dimaknai sebagai adaptasi perilaku dalam menerapkan protokol kesehatan seperti menjaga jarak, memakai masker dan mencuci tangan dengan sabun.

Ilustrasi pandemi corona.
Pixabay

Ilustrasi pandemi corona.

"Jadi yang ditonjolkan bukan situasinya, tapi perilaku kita yang harus disesuaikan dengan situasi yang terjadi," kata Brian.

"Perilaku yang bisa membatasi atau menghindari transimisi persebaran lebih lanjut dari orang ke orang supaya tidak terinfeksi atau terpapar virus ini," ujar dia.

Baca Juga: Seharusnya Dipegang Kementerian Pertanian, Jokowi Mendadak Tunjuk Prabowo Jadi Kepala Proyek Lumbung Pangan Nasional, Ternyata Kepala Negara Punya Alasan Khusus Ini

Penggunaan istilah New Normal membuat masyarakat hanya berfokus pada situasi "normal".

Padahal, menurut Brian, saat ini Covid-19 masih belum sepenuhnya hilang di lingkungan sekitar. (Kompas.com)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jubir Pemerintah Akui Diksi New Normal Salah, Ganti dengan Adaptasi Kebiasaan Baru"

Editor : Fotokita

Latest