Follow Us

youtube_channeltwitter

Sempat Bikin Heran WHO Lantaran Tak Pernah Terapkan Protokol Kesehatan, Negara Ini Akhirnya Mencatat Kasus Covid-19 Tertinggi dalam 2 Bulan Terakhir, Ternyata Begini Penyebabnya

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Jumat, 03 Juli 2020 | 10:05
Jepang iri dengan Indonesia.

Jepang iri dengan Indonesia.

Pusat kesehatan publik memiliki puluhan ribu tenaga paramedis yang sudah terlatih dalam menyusuri jejak infeksi di tahun 2018.

Baca Juga: Stop Lakukan Kebiasaan Ini Kalau Masih Sayang Nyawa Keluarga, Ternyata Pelihara Ayam di Rumah Bisa Sebarkan Virus Mematikan Seperti Corona: Begini Penjelasan Ahli

Jepang iri dengan Indonesia.
nypost

Jepang iri dengan Indonesia.

Pada masa-masa normal, para perawat tersebut terbiasa melacak infeksi yang lebih umum seperti influenza dan TBC.

"Ini sangat analog - ini bukan sistem berbasis aplikasi seperti Singapura, tapi bagaimana pun, itu sangat berguna," kata Kazuto Suzuki, Profesor Kebijakan Publik di Universitas Hokkaido.

Dia menulis ulasan khusus tentang respons Jepang dalam pandemi Covid-19. Ketika negara-negara seperti Amerika Serikat dan Inggris baru mulai merekrut dan melatih pelacak kontak, Jepang telah melacak pergerakan penyakit ini sejak segelintir kasus pertama ditemukan.

Baca Juga: Bak Petir di Siang Bolong, Angka Kematian Akibat Corona di Indonesia 3 Kali Lipat dari Data Resmi, Pakar Malah Bilang Penyakit Ini Bukan Wewenang Jokowi: Siapa yang Mau Disalahin?

Para ahli di Jepang menitikberatkan pada penanggulangan kelompok, atau kelompok infeksi dari satu lokasi seperti klub atau rumah sakit, sebelum kasus kian menyebar.

"Banyak orang mengatakan, kami tidak memiliki Pusat Pengendalian Penyakit di Jepang," kata Yoko Tsukamoto, Profesor Pengendalian Infeksi di Universitas Ilmu Kesehatan Hokkaido.

"Padahal pusat kesehatan masyarakat adalah sejenisPusat Pengendalian Penyakit lokal," kata dia.

Pada hari Kamis (2/7) kemarin, Tokyo mencatat adanya 107 kasus infeksi corona baru. Angka tersebut merupakan yang terbesar dalam dua bulan terakhir.

Meskipun demikian, pemerintah pusat Jepang mengatakan kalau status darurat belum perlu diaktifkan kembali.

Editor : Fotokita





PROMOTED CONTENT

slide 4 to 6 of 15

Latest

Popular

x