Follow Us

Warga Korea Utara Santap Daging Anak Sendiri, Kim Jong Un Kembali Timbul Tenggelam di Depan Publik, Jepang Rupanya Sudah Deteksi Keanehan Pada Tetangganya Itu

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Sabtu, 27 Juni 2020 | 20:55
Kim Jong Un di atas kapal selam (2014)
Daily Star

Kim Jong Un di atas kapal selam (2014)

Fotokita.net - Dipimpin oleh seorang pemimpin dengan kekuasaan yang absolut, ada banyak rakyat Korea Utara yang menderita.

Rakyat negara tertutup ini terpaksa melakukan tindakan keji ketika kelaparan melanda tetangga Korea Selatan.

Baca Juga: Indikasi Asia Tenggara Jadi Medan Perang Amerika Kontra China Makin Kentara, Pejabat ASEAN Marah Besar Saat Dengar Pernyataan Menlu AS Ini

Seorang ayah yang kelaparan diberitakan telah dieksekusi karena membunuh kedua anaknya untuk dimakan.

Karena kebijakan tertutup yang dianut negara komunis ini, kelaparan tersembunyi terjadi di provinsi pertanian di Hwanghae Utara dan Selatan yang menewaskan hingga 10.000 orang.

Baca Juga: Dibilang Ngablu Sama Suami Sendiri Hingga Minta Maaf Berurai Air Mata Depan Kamera, Dokter Spesialis Ini Tetap Lanjutkan Proses Hukum Indira Kalistha ke Polisi

Kim Jong-un
Tangkap Layar Mirror

Kim Jong-un

Hal itu memicu kekhawatiran bangkitnya kembali kanibalisme di negara komunis tersebut.

Kisah suram ini hanyalah salah satu kisah yang mencuat di saat para penduduk bertarung melawan kelaparan.

Karena mengalami kekeringan dan kekurangan menyerang pertanian yang diperparah dengan para pejabat partai yang menyita makanan.

Menurut situs Dailymail, Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un telah menghabiskan banyak uang untuk peluncuran dua roket.

Baca Juga: Viral Foto dengan Tagar #IndonesiaTerserah Gara-gara Remehkan Corona, Begini Penjelasan Ahli Soal Kondisi Psikologis Tenaga Medis: Garda Terdepan Sudah di Titik Nadir?

Patung Kim Il Sung dan Kim Jong Il yang sangat dihormati oleh masyarakat Korea Utara.
Twitter/Habibdono

Patung Kim Il Sung dan Kim Jong Il yang sangat dihormati oleh masyarakat Korea Utara.

Meski ada berbagai laporan soal kekurangan makanan di negara itu dan keprihatinan atas meninggalnya 10.000 orang karena kelaparan.

Beberapa reporter dari Asia Press yang melakukan penyamaran mengatakan kepada Sunday Times bahwa seorang pria bahkan berani menggali kuburan cucunya sendiri dan memakan mayat cucunya tersebut.

Bahkan ada seorang pria yang merebus anaknya sendiri untuk dimakan.

Peristiwa lain juga disebutkan adanya seorang ayah yang membunuh anak perempuan tertuanya saat istrinya sedang pergi.

Kemudian membunuh anak laki-lakinya juga karena anaknya itu menyaksikan aksi brutalnya itu.

Saat istrinya kembali, sang suami mengatakan bahwa mereka memiliki 'daging'.

Baca Juga: Ayah Mertua Syahrini Jelas Punya Jabatan Lebih Tinggi dari Hary Tanoesoedibjo, Perempuan Tajir Ini Lantang Bilang Kekayaan Suami Incess Tak Sebesar yang Kita Bayangkan

Kim Jong-Un bertemu dengan Kenji Fujimoto, momen haru pun terjadi.
Nk News

Kim Jong-Un bertemu dengan Kenji Fujimoto, momen haru pun terjadi.

Namun istrinya menjadi curiga dan menghubungi pejabat berwenang yang akhirnya menemukan bagian tubuh lain anak-anaknya itu.

Seorang pria bahkan berani menggali kuburan cucunya sendiri dan memakan mayat cucunya tersebut.

Para jurnalis melaporkan bahwa stok makanan disita dari dua provinsi untuk diberikan kepada penduduk di Pyongyang.

Sunday Times juga mengutip salah satu pejabat Partai Buruh Korea yang berkuasa bahwa di satu desa di kawasan Chongdan, seorang pria menjadi gila karena kelaparan.

Baca Juga: Kembali Kritik Kebijakan Jokowi yang Bikin Rugi Negara, Susi Pudjiastuti Ternyata Pernah Diledek Mantan Bosnya di Banyak Orang Gegara Dikit-dikit Nyebur ke Laut

Ia merebus anaknya sendiri, memakan daging anaknya dan akhirnya ditangkap.

Beberapa tahun lalu, koran pemerintah Korea Utara mengumumkan agar seluruh warga bersiap untuk makan akar rumput dalam menghadapi musim kelaparan yang akan datang.

Baca Juga: Dulu Tenar dan Hidup Bergelimang Harta, Kini Kondisi Para Artis Ini Berubah Drastis: Ada yang Bangkrut, Jualan Kopi Hingga Meninggal Dunia di Kos-kosan

Meski begitu, koran itu menyatakan warga Korea Utara tidak boleh menyalahkan pemimpin mereka, Kim Jong Un, jika jutaan rakyat mati kelaparan.

"Bahkan jika kita sampai tidak sanggup lagi, kita tetap harus menunjukkan kesetiaan kepada pemimpin kita, Kim Jong Un, hingga ajal tiba," demikian tulisan di tajuk surat kabar di Korea Utara.

Baca Juga: Terus-terusan Ditekan Amerika Agar Mau Tanggung Jawab Sebagai Penyebar Wabah Corona ke Seantero Jagat, Akhirnya China Mau Akui Satu Kesalahan Ini. Tapi...

Surat kabar The Telegraph mengabarkan, rakyat di Ibu Kota Pyongyang sudah diperintahkan untuk memberikan beras sebanyak 1 kilogram kepada negara.

Kini banyak warga sudah mulai menyetok makanan buat menghadapi gelombang kelaparan.

KIm Jong Un memeriksa skuadron MiG Korut, jet-jet tempur lansiran Rusia inilah yang menjadi garda terdepan dalam menghadapi superioritas udara Korsel
KCNA

KIm Jong Un memeriksa skuadron MiG Korut, jet-jet tempur lansiran Rusia inilah yang menjadi garda terdepan dalam menghadapi superioritas udara Korsel

Jepang curiga dengan kondisi kesehatan Pemimpin Tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un karena kembali tidak muncul ke hadapan publik.

Dalam rapat pers di Jepang, Menteri Pertahanan Jepang, Taro Kono menyatakan kecurigaannya akan kondisi kesehatan Kim Jong Un, namun dia tidak memberi penjelasan lebih lanjut.

Kepada media, Taro Kono juga mengatakan kalau 'pergerakan' di negara tertutup Korea Utara itu, "semua tampak aneh."

Pyongyang bersikeras bahwa negara itu tidak memiliki kasus infeksi virus corona meski wabah itu sudah mengglobal dan menjangkiti belasan ribu warga Korea Selatan, negara tetangganya.

Baca Juga: Terima Laporan Penyebab Tingginya Kasus Corona di Jawa Timur, Jokowi Peringkatkan Khofifah, Tapi Presiden Kepergok Kenakan Alat Ini Saat Blusukan ke Pasar Banyuwangi

Sementara itu, melansir Daily Mirror, Menteri Pertahanan Jepang Taro Kono mengatakan kepada wartawan bahwa, "Kami curiga tentang kesehatan dia (Kim Jong Un)."

Dia mengklaim adanya 'pergerakan yang sangat aneh di Korea Utara karena Kim mencoba untuk tidak terinfeksi (virus corona)'.

Namun sayangnya, Kono tidak mengelaborasikan apa yang terjadi pada Kim atau berspekulasi tentang kematiannya.

Dia hanya berkata, "Saya tidak diizinkan untuk mendiskusikan isu intelijen."

Baca Juga: Dapat Kabar Artileri Pasukan Kim Jong Un Mengarah ke Wilayahnya, Korea Selatan Malah Dibekali Senjata Intai Super Canggih dari Amerika untuk Awasi Gerak-gerik Saudara Tuanya Itu

Seorang pejabat terkemuka di Jepang dan Amerika Serikat serta negara lain menurut Mirror telah saling bertukar informasi terkait kondisi pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un.

Pemimpin tiran itu terkadang lama tidak muncul di muka publik dan memicu rumor kematian terhadap sosoknya.

Sebelumnya, pada awal tahun ini Kim diisukan meninggal akibat operasi kardiovaskular.

Baca Juga: Kapal Perangnya Sudah Saling Todong dengan Armada Laut China, Kini Amerika Siagakan 3 Kapal Induk di Mulut Laut China Selatan, Perang di Ujung Senjata?

Kim Jong Un
Asia Media

Kim Jong Un

Setelah ramai diisukan meninggal, Kim tiba-tiba muncul dalam peresmian sebuah pabrik pupuk baru di Korea Utara pada 1 Mei lalu.

Namun, beberapa tokoh menganggap sosok itu bukan Kim Jong Un melainkan 'orang pengganti yang mirip dengannya'.

Setelah kemunculannya itu, dia kembali menghilang selama 3 minggu dan menimbulkan banyak pertanyaan tentang kondisi kesehatannya.

Baca Juga: 4 Pemimpin Indonesia Ini Kerap Guncangkan Dunia dengan Prestasi Emasnya, Ternyata Keempatnya Lahir di Bulan Juni, Begini Keistimewaan Orang-orang Lahir di Bulan Enam

Ketika teori kematiannya mulai mencuat, Kim Jong Un muncul kembali dengan membuat deklarasi tentang persiapan negaranya dalam siaga nuklir.

Sementara itu, dalam beberapa pekan terakhir ketegangan meningkat lagi di semenanjung Korea, setelah rezim Kim meledakkan kantor penghubung diplomatik dalam bentrokan terbaru dengan Seoul.

Kim Jong Un dalam persemian pabrik pupuk
Tribunnews

Kim Jong Un dalam persemian pabrik pupuk

Foto-foto Kim yang tersenyum bahkan dirilis oleh media resmi pemerintah, Kantor Berita Pusat Korea pada 7 Juni lalu.

Selain itu, untuk mengetahui perkembangan kondisi Kim Jong Un, 2 bulan lalu, Menteri Luar Negeri Jepang Toshimitsu Motegi telah mengungkapkan bahwa pemerintahnya telah bekerja sama dengan AS untuk mengumpulkan informasi.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kondisi Kim Jong Un, Jepang Deteksi 'Pergerakan Aneh' di Korea Utara"

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Latest