Namun, transplan baru bisa dilakukan kalau kondisi tubuhnya memungkinkan.
Sementara yang menjadi pertimbangan yakni kondisi jantung Cameron yang hanya berdetak 40 kali per menit.
Sambil terus menjalani perawatan, dia juga menjalani tes berkala. Di tengah pupusnya harapan hidup, ternyata kondisi pilot tersebut membaik, yaitu dia dinyatakan negatif Covid-19.
"Menariknya, ada orang terkena Covid-19 sampai mengalami koma begitu lama, tetapi setelah dua bulan dirawat, hasil tesnya negatif," tulis Dahlan.
Agar lebih akurat mengenai hasil tes, pihak RS sampai melakukan tes ulang sampai enam kali dan hasilnya tetap negatif.
Dipindahkan ke RS Non-Covid Lantaran hasilnya sudah negatif Covid, Cameron dipindahkan ke RS non-Covid yakni di RSU Cho Ray, di Kota Ho Chi Minh, Vietnam. Adapun saat pemindahan ini Cameron masih dalam keadaan kritis.
Setelah pindah ke RSU, kondisi kesehatan Cameron diharapkan semakin membaik.
Dia dipasangi alat untuk menggantikan kerja jantung dan paru-paru, Extracorporeal Membrane Oxygenation (ECMO).
ECMO diberikan agar jantung dan paru Cameron tidak bekerja keras.
Tujuannya agar dua organ tersebut bisa memulihkan keadaannya yang sudah memburuk.