Follow Us

Virus Corona Disebut Tak Bakal Lenyap dari Muka Bumi, Benarkah Kondisi Matahari Sekarang Ini Picu Bencana Susulan di Dunia? Ahli Menjelaskannya

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Sabtu, 23 Mei 2020 | 11:40
Aktivitas di dalam Institue Virologi Wuhan.
Institute Virology Wuhan/Daily Mirror

Aktivitas di dalam Institue Virologi Wuhan.

Ryan menyebut kontrol yang signifikan terhadap virus diperlukan untuk menurunkan risiko, sebab faktanya, risiko penularan Covid-19 masih tinggi baik di tingkat regional, nasional, maupun global.

Lebih dari setengah populasi umat manusia dibatasi pergerakannya sejak krisis corona dimulai pada Januari.

Baca Juga: Ayah Angkat Syahrini Terus Bongkar Borok Masa Lalu, Rupanya Mbak You Sudah Terawang Pernikahan Incess Akan Berubah Drastis Pada Tahun 2020: Semua Aib Bisa Dibuka

Apa yang Harus Dilakukan Bila Terlanjur Kontak dengan Pasien Positif Corona? Simak Penjelasan Pakar!
Ibtimes.sg

Apa yang Harus Dilakukan Bila Terlanjur Kontak dengan Pasien Positif Corona? Simak Penjelasan Pakar!

Tahun 2020 tampaknya menjadi masa yang begitu sulit bagi penduduk Bumi. Maklum, sejak awal tahun, warga dunia sudah mendapatkan kesulitan yang disebabkan oleh wabah virus corona.

Belum lagi wabah virus corona selesai lantaran vaksin penangkal zat tak kasat mata itu masih dalam penelitian, warga Bumi kini dihadapkan pada potensi bencana alam yang diakibatkan oleh Matahari.

Para ilmuwan mengatakan, Matahari saat ini tengah memasuki periode ‘lockdown’ yang berpotensi menimbulkan berbagai bencana seperti gempa bumi, cuaca beku dan kelaparan.

Menurut mereka saat ini aktivitas permukaan matahari sedang turun drastis karena berada dalam periode solar minimum (minimum matahari).

Baca Juga: Biarpun Indonesia Siap Jual Bebas Obat Corona Agustus Nanti, Tetap Saja Masyarakat Harus Mau Hidup Bersama Organisme Tak Kasat Mata Itu. Lantas, Apa Dampaknya?

Matahari
Geographical Magazine

Matahari

Akibatnya, sinar matahari mengalami penurunan drastis yang ditandai dengan bintik matahari yang menghilang.

“Solar minimum sedang berlangsung, dan ini parah,” ujar Astronom Dr Tony Phillips dikutip dari The Sun (17/5/2020).

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest