Follow Us

Virus Corona Disebut Tak Bakal Lenyap dari Muka Bumi, Benarkah Kondisi Matahari Sekarang Ini Picu Bencana Susulan di Dunia? Ahli Menjelaskannya

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Sabtu, 23 Mei 2020 | 11:40
Aktivitas di dalam Institue Virologi Wuhan.
Institute Virology Wuhan/Daily Mirror

Aktivitas di dalam Institue Virologi Wuhan.

Lebih dari 100 vaksin potensial sedang dikembangkan, termasuk diantaranya sudah memasuki tahap uji klinis.

Tetapi para ahli menggarisbawahi, menemukan pengobatan efektif untuk Covid-19 sangatlah sulit.

Baca Juga: Sehabis Ikut Nimbrung Komentari Oplet Si Doel yang Mau Ditukar Rolls Royce Raffi Ahmad, Artis Senior yang Jarang Terekspos Ini Tiba-tiba Bikin Panik Maudy Koesnaedi: Alhamdulliah, Enggak Apa-apa...

Pilih menghilang saat dijemput petugas medis, seorang ibu positif corona di Jonggol ditemukan sedang berobat di dukun.
KOMPAS.COM

Pilih menghilang saat dijemput petugas medis, seorang ibu positif corona di Jonggol ditemukan sedang berobat di dukun.

Ryan mencontohkan vaksin campak yang sudah ada sejak lama, namun penyakit campak tetap ada hingga hari ini.

Oleh sebab itu, Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengimbau agar negara-negara di dunia bahu-membahu menangani wabah ini.

"Takdir ada di tangan kita, dan ini menyangkut persoalan semua orang, dan kita semua harus berkontribusi untuk menghentikan pandemi ini," ujar Tedros.

Dia juga menyoroti sejumlah negara yang melonggarkan lockdown atau bahkan sudah membuka negaranya.

Baca Juga: Cuma Beberapa Bulan Sebelum Lelaki Bule Bongkar Borok Masa Lalunya, Mbak You Sudah Singgung Soal Perubahan Drastis dalam Rumah Tangga Syahrini: Bakal Jadi Nyata?

Fabrice Coffrini

"Banyak negara ingin keluar dari langkah-langkah yang berbeda," kata Tedros.

"Tapi rekomendasi kami tetap waspada di negara manapun harus pada tingkat setinggi mungkin," tambahnya.

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest