Follow Us

Nasi Sudah Jadi Bubur, Jika Pemerintah Mau Tegas Lockdown Sewaktu Awal Penyebaran Corona, Pakar Yakin Warga Bisa Segera Nikmati Hasilnya: Berat, Tapi Cepat Hilang

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Kamis, 21 Mei 2020 | 10:26
Pelintas yang ketahuan melanggar PSBB Jakarta akan dikarantina selama 14 hari dengan biaya  sendiri.
Now Jakarta

Pelintas yang ketahuan melanggar PSBB Jakarta akan dikarantina selama 14 hari dengan biaya sendiri.

Jangka waktu tersebut dirasa relatif lama jika dibandingkan dengan waktu penurunan grafik penyebaran Virus Corona di China dan Korea.

"Kalau kita belajar dari China, dua minggu grafik naik tinggi, sudah gitu turun, begitu juga di Korea."

Hasbullah mengatakan bahwa alasan menurunnya grafik tersebut lantaran di China dan Korea, kebijakan yang diambil pemerintahannya sangat tegas.

"Kenapa? di sana keberagaman tidak banyak menjadi pertimbangan untuk kebijakan," imbuhnya.

Baca Juga: Hampir Seluruh Wilayah Indonesia Terkena Serangan Corona, Kabupaten Termuda Kaltim Malah Laporkan Tak Ada Kasus Covid-19: Rupanya Begini Kunci Rahasianya

Pemerintah di negara yang telah berhasil menurunkan grafik penularan tersebut memberlakukan pembatasan yang ketat meskipun mendapat protes dari berbagai pihak.

Menurut Hasbullah, keputusan tersebut tetap harus dijalani meskipun berat, sebagai bayaran awal agar virus cepat menghilang.

Baca Juga: Kerap Pamer Koleksi Foto Tubuh Sintalnya, Ibu 3 Anak yang Bikin Masyarakat Indonesia Jadi Kompak Akui Kerap Dapat Titipan dari Pesohor: Biasanya Mereka Gerilya Gitu

"Jadi pemerintahnya segera lockdown tegas, jalanin, walaupun diprotes, walaupun berat, itu adalah biaya yang harus dibayar di waktu awal," jelas Hasbullah.

"Banyak, berat, tetapi cepet ilang," imbuhnya lagi.

Ia kemudian menyebutkan mengenai kebijakan yang diambil pemerintah Indonesia.

Hasbullah mengatakan bahwa pemerintah dari awal tidak berani tegas dalam mengambil keputusan karena takut adanya biaya besar yang harus dikorbankan.

Editor : Fotokita

Baca Lainnya

Latest