Follow Us

Penduduk Negara di Amerika Selatan Tinggalkan Mayat di Tepi Jalan Akibat Corona, Sementara Tetangga Mereka di Utara Malah Terbiasa Lihat Jasad Digantung Gara-gara Perkara Ini

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Selasa, 19 Mei 2020 | 11:25
Negaranya Kalah Lawan Corona, Presiden Ekuador Bingung Ribuan Mayat Warganya Bergelimpangan di Jalan Tak Dikubur
amerika21.de

Negaranya Kalah Lawan Corona, Presiden Ekuador Bingung Ribuan Mayat Warganya Bergelimpangan di Jalan Tak Dikubur

President Ekuador, Lenín Moreno mengakui negara telah gagal mengatasi krisis kesehatan yang mereka hadapi.

Hingga 16 April lalu, pemerintah yakin hanya 400 orang meninggal dunia karena virus corona.

Tapi setelah Satuan Tugas Gabungan Virus Corona mengumpulkan semua data, gambaran besarnya berubah.

"Dengan angka yang kita dapat dari Kementerian Dalam Negeri, tempat pemakaman umum, kantor pencatatan sipil dan tim kami, kami sudah menghitung setidaknya 6.703 kematian di Guayas di 15 hari pertama pada April," kata Jorge Wated, kepala Satgas pemerintah.

Baca Juga: Di Jakarta Kena Hukuman Menyapu Trotoar dan Bersihkan WC Hukum, Tapi Pelanggar PSBB di Sidoarjo Dapat Sanksi yang Bikin Bulu Kuduk Merinding: Biar Nggak Anggap Remeh

"Rata-rata mingguan di sini mencapai 2.000."

"Jadi kami sudah merekam 5.700 kematian dari biasanya."

Tidak semua kematian di Guayas terkait langsung dengan Covid-19.

Sebagian orang meninggal karena gagal jantung, masalah ginjal, atau masalah kesehatan lain yang memperburuk kondisi karena tidak segera ditangani.

Baca Juga: Usai Setujui 3 Kebijakan yang Picu Kontroversi di Tengah Pandemi, Kini Jokowi Berikan Pil Pahit Rakyat Indonesia: Iuran BPJS Kesehatan Batal Turun

Isu pembakaran mayat karena tak ada tempat peristirahatan terakhir

Pemerintah Ekuador sedang menyelidiki ribuan akun media sosial yang diduga menyebar hoaks atas kasus Covid-19 di Ekuador.

Editor : Fotokita

Baca Lainnya

Latest