Para astronom mencatat pada 28 April 2020, asteroid ini melintasi Bumi dengan jarak paling dekat, yakni 9 kali lebih dekat dari jarak rata-rata Bulan dengan Bumi.
Ini menjadikan 2020 HS7 merupakan salah satu asteroid yang terbang paling dekat melewati Bumi.
Asteroid 2020 HS7 hanya berjarak sekitar 42.735 kilometer (26.554 mil) dari pusat Bumi. Padahal, jarak rata-rata antara pusat Bumi dengan pusat Bulan adalah 384.400 kilometer (238.855 mil).
Asteroid ini juga terbang dengan jarak hanya sekitar 1.200 km dari satelit terdekat. Meski terdengar menakutkan, perlu diingat kembali bahwa 2020 HS7 tidak berbahaya bagi manusia di Bumi ataupun satelit tersebut.
“Asteroid kecil seperti 2020 HS7 dengan aman melewati bumi beberapa kali per bulan. Itu tidak menimbulkan ancaman bagi planet kita," kata astronom Lindley Johnson dari Kantor Koordinasi Pertahanan Planet (PDCO) NASA, sesaat sebelum asteroid tersebut terbang melewati bumi.
Sebenarnya kehadiran 2020 HS7 merupakan suatu hal yang bagus. Pasalnya, kehadiran asteroid 2020 HS7 membuat para ilmuan menguji kemampuan mereka dalam mendeteksi, mengamati, hingga memprediksi pergerakan asteroid kecil yang berjarak sangat dekat dengan Bumi.
Para astronom pun telah menunjukkan bahwa mereka mampu memprediksi dan melacak jalur dari 2020 HS7 dengan tingkat akurasi yang luar biasa, bahkan meski hanya dengan pemberitahuan satu hari sebelumnya.
Asteroid raksasa akhir-akhir ini memang bergerak terbang mendekati Bumi, seperti 2020 BX12 dan 1998 OR2, yang terbang melewati Bumi hanya beberapa hari setelah 2020 HS7 melintas.
Asteroid 2020 BX12 berukuran diameter 165 meter dan memiliki benda langit menyerupai bulan dengan diameter 70 meter.
Asteroid ini masuk dalam kelompok berbahaya atau Potentially Hazardous Asteroid (PHA) jika menabrak Bumi.