Follow Us

Kurva Kasus Corona di Indonesia Jadi Perdebatan Peneliti Asing, Dosen Universitas Terkemuka Itu Beberkan Perhitungan Puncak Pandemi yang Selesai Pada Akhir Mei Hingga Mereda Pada Bulan Ini

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Selasa, 12 Mei 2020 | 03:17
Bulan April Telah Usai, Ilmuwan Indonesia Beri Peringatan Badai Puncak Virus Corona Akan Segera Tiba, Catat Tanggalnya!
JD.ID

Bulan April Telah Usai, Ilmuwan Indonesia Beri Peringatan Badai Puncak Virus Corona Akan Segera Tiba, Catat Tanggalnya!

Hanya berbeda waktu sehari-dua hari, hasilnya akan bergeser. Dia menyebut perhitungan SUTD di awal yang memprediksi pandemi corona di Indonesia akan berakhir pada Juni.

Namun dengan update data terbaru, ada pergeseran sampai 4 Mei maka prediksi berubah dan disebutkan pandemi di Indonesia baru akan berakhir di bulan September.

Sementara Guru Besar Statistika UGM Dedi Rosadi sebelumnya menyebut, pandemi Covid-19 akan berakhir pada 29 Mei 2020 dengan minimum total penderita positif sekitar 6.174 kasus.

Belakangan dengan data hingga 23 April, diprediksi virus corona di indonesia mereda akhir Juli 2020, dengan total kasus positif 31.000. Sedangkan Presiden Joko Widodo menyebut akhir 2020 masyarakat baru dapat beraktivitas hampirseperti semula.

Baca Juga: Setelah Sempat Batal, Maskapai Ini Akhirnya Mulai Terbang Lagi Pada 10 Mei 2020. Calon Penumpang Pun Wajib Kantongi Surat Rekomendasi dari Sini

Selain itu Hari juga menyebutkan yang membuat prediksi kasus berubah di antaranya adalah ketersediaan data dan kualitas data. Selama ini pihaknya mengakses dari data yang diumumkan pemerintah.

Sehingga apabila ada keterlambatan data atau kualitas data yang kurang berkualitas hal itu dapat memengaruhi dalam model yang dihasilkan.

Pihaknya juga menjelaskan bahwa model prediksi kasus bukan seperti bola kritas yang pasti terjadi. Sedangkan prediksi model bersifat dinamis dan tidak fixed.

"Hal itu untuk mengantisipasi efek yang tidak terduga. prediski jangka pendek bisa lebih akurat daripada jangka panjang. Model tidak diinterpretasi berlebihan," paparnya.

Hari menyebutkan, apabila melihat model probabilistik dia lebih condong menyebut bahwa kasus dapat mereda ketimbang berakhir.

"Apabila model deterministik angka kasus akan 0, namun dengan probalilitik tidak pernah mencapai nol, mendekati nol," ujar dia.

Baca Juga: Warga Rawabadak Berkelahi Gara-gara Rebutan Bansos, Tapi Emak-emak di Sulawesi Selatan Malah Kembalikan Sembako Lantaran Tak Tahan Lihat Kejadian Ini

Editor : Fotokita

Baca Lainnya

Latest