Fotokita.net -Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Ambon, gempa yang terjadi pada pukul 22.53 WIT tersebut berada pada lokasi 6.95 Lintang Selatan dan 130.04 Bujur Timur atau berjarak 95 kilometer timur laut Tepa, Maluku Barat Daya dan 181 kilometer Saumlaki Kepulauan Tanimbar.
Adapun gempa itu berada pada kedalaman 133 kilometer di bawah permukaan laut. Sejauh ini, belum ada laporan kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa tersebut.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Ambon menyebut, gempa berkekuatan 7,3 magnitudo yang mengguncang wilayah Kabupaten Maluku Barat Daya dan Kepulauan Tanimbar, Maluku, pada Rabu (6/5/2020) malam merupakan jenis gempa menengah.
WargaKabupaten Maluku Barat Daya belum berani masuk ke dalam rumah setelah gempa bumiberkekuatan 7,3 magnitudo mengguncang wilayah tersebut, Rabu (6/5/2020) malam.

Rumah di Ambon ambruk setelah terbakar sesaat setelah gempa 6,8 magnitudo mengguncang daerah itu, Kamis (26/9/2019).
Warga memilih keluar menyelamatkan diri dari rumah-rumah mereka karena guncangan gempa sangat kuat dirasakan di dua wilayah tersebut.
“Kami masih di luar belum berani masuk ke rumah, kalau soal rumah rusak saya belum tahu,” kataCaleb Orno, salah satu warga Tiakur, Maluku Barat Daya, yang dihubungi, dari Ambon, Rabu malam.
Caleb mengatakan, gempa yang sangat kuat itu membuat warga berhamburan keluar rumah. Warga di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Simon Barutresia juga merasakan getaran yang sangat kuat.
“Paling kuat sekali di sini,” kata Simon, via WhatsApp. Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Ambon, Andi Azhar Rusdin membenarkan gempa tersebut dirasakan sangat kuat getarannya, tidak hanya di Tepa dan Tanimbar, namun hingga ke sejumlah wilayah di Maluku seperti Dobo, Kepulauan Aru, Tual, Banda, Maluku Tengah hingga ke sejumlah daerah di Papua seperti di Sorong, Fak-Fak, Kaimana dan daerah lain.
“Getarannya sangat kuat sekali dirasakan warga di Tepa dan Saumlaki dengan skala IV MMI. Warga di Dobo, Banda Tual, Tiakur dan sejumlah daerah lain di Papua juga merasakan getaran yang kuat dengan skala III MMI,” ungkap dia.
Sejauh ini, kata Andi, pihaknya belum mendapatkan laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan dari guncangan gempa tersebut.
“Sampai saat ini kami belum terima laporan adanya dampak kerusakan,” kata dia.
Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Ambon, Andi Azhar Rusdin mengatakan, gempa yang berpusat di selatan Laut Banda itu dipengaruhi oleh adanya aktivitas subduksi laut Banda.

Gempa magnitudo 6,8 di Ambon, Maluku, Kamis (26/9/2019)
“Gempa bumi 7,3 magnitudo yang terjadi ini merupakan jenis gempa bumi menengah yang diakibatkan oleh adanya subdiksi Laut Banda,” kata Andi, kepada Kompas.com, via telepon seluler, Rabu malam.
Andi mengungkapkan, berdasarkan hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa bumi yang terjadi memiliki mekanisme sesar naik atau thrust fault.
“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme sesar naik,” kata dia.
Saat ini, kata dia, gempa susulan masih terus terjadi di wilayah tersebut setelah gempa utama terjadi.

Kondisi seteah gempa Ambon
Andi pun mengimbau kepada warga agar tetap tenang dan tidak terpengaruh dengan isu yang berkembang di masyarakat, sebab gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.
Dia juga mengimbau warga agar dapat menghindar dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
“Kami mengimbau kepada warga tidak perlu panik karena gempanya tidak berpotensi tsunami. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal Anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,” pinta dia.

Warga Kota Ambon masih mendirikan tenda di Lapangan Galunggung, Kecamatan Sirimau, Ambon, Jumat (27/9/2019)
Berdasarkan data yang diperoleh Kompas.com dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Ambon, gempa yang terjadi pada Pukul 22.53 WIT tersebut berada pada lokasi 6.95 Lintang Selatan dan 130.04 Bujur Timur atau berjarak 95 kilometer timur laut Tepa, Maluku Barat Daya dan 181 kilometer Saumlaki Kepulauan Tanimbar.
Adapun gempa tersebut berada pada kedalaman 133 kilometer di bawah permukaan laut. (KOMPAS.com/RAHMAT RAHMAN PATTY)