Sejauh ini, kata Andi, pihaknya belum mendapatkan laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan dari guncangan gempa tersebut.
“Sampai saat ini kami belum terima laporan adanya dampak kerusakan,” kata dia.
Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Ambon, Andi Azhar Rusdin mengatakan, gempa yang berpusat di selatan Laut Banda itu dipengaruhi oleh adanya aktivitas subduksi laut Banda.

Gempa magnitudo 6,8 di Ambon, Maluku, Kamis (26/9/2019)
“Gempa bumi 7,3 magnitudo yang terjadi ini merupakan jenis gempa bumi menengah yang diakibatkan oleh adanya subdiksi Laut Banda,” kata Andi, kepada Kompas.com, via telepon seluler, Rabu malam.
Andi mengungkapkan, berdasarkan hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa bumi yang terjadi memiliki mekanisme sesar naik atau thrust fault.
“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme sesar naik,” kata dia.
Saat ini, kata dia, gempa susulan masih terus terjadi di wilayah tersebut setelah gempa utama terjadi.

Kondisi seteah gempa Ambon